Sekwan Usul Mekanisme Uang Partai Diubah, Begini Reaksi Dewan

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Friday, 16 Apr 2021 13:05 WIB

Sekwan Usul Mekanisme Uang Partai Diubah, Begini Reaksi Dewan

GEDUNG RAKYAT: Sekretariat DPRD Kota Probolinggo mengusulkan agar potongan uang partai dari anggota dewan dilakukan secara manual. Namun, usulan itu dianggap tidak tepat oleh sebagian dewan dan pengurus parpol.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Beredar kabar melalui pesan whatsapp soal penghentian pemotongan gaji anggota DPRD Kota Probolinggo untuk partai, yang dilakukan secara otomatis oleh sekreatriat dewan. Peghentian itu disebutkan agar tak menimbulkan risiko, bagi sekretariat dewan saat proses transfer dari rekening anggota dewan ke rekening parpol.

Kabar penghentian pemotongan dana parpol itu itu juga dilengkapi dengan nota dinas ter tanggal 31 Maret 2021, dari Sekretariat DPRD Kota Probolinggo. Perihal surat tersebut yakni Usulan Penghentian Pemotongan Gaji Anggota DPRD untuk Partai Politik Induk Anggota DPRD. Surat tersebut telah ditandatangani sekretaris dewan Teguh Bagus S.

Dalam surat tersebut juga dijelaskan alasan usulan penghentian pemotongan gaji dewan untuk parpol, yang dinilai berpotensi memunculkan risiko. Seperti, terjadinya kesalahan bendahara saat menuliskan rekening pada saat transfer, kemungkinan hilang karena kealpaan maupun pencurian, dan perampasan saat mengirimkan uang kepada partai politik.

Tadatodays.com telah meminta tanggapan dari anggota dewan dan pengurus parpol di Kota Probolinggo, terkait usulan dari sekwan tersebut. Pertama, Zainul Fatoni, anggota dewan dari fraksi PPP.

Pria yang karib disapa Fatoni ini mengatakan, sebelumnya iuran anggota dewan untuk partai secara otomatis diambilkan dari potongan gaji di rekening anggota dewan. Menurut Fatoni, Langkah itu sangat membantu dan setiap dewan tidak lagi memikirkan secara manual untuk menyetor uang parpol. “Lebih tertib dan tepat waktu," katanya.

Menurutnya, pembayaran uang parpol melalui rekening dapat mengurangi konflik partai. "Saya lebih setuju difasilitasi (sekwan),” ujarnya.

Senada dengan Fatoni, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan mengatakan, sejak beredarnya surat tersebut pihaknya sudah keberatan. Bahkan, ia menyebut bahwa partainya tidak pernah diajak rembuk terkait usulan sekwan tersebut.

Pria yang akrab disapa Iwan ini menjelaskan, kebijakan pemotongan uang partai melalui rekening gaji dewan itu sudah dilakukan sejak tahun 2014 silam. “Dan tidak ada masalah,” ujarnya.

Sementara itu, anggota dewan dari fraksi Golkar, Farina Churun Inin, menyampaikan kalau secara internal fraksinya belum membicarakan terkait usulan sekwan tersebut. Tetapi intinya, proses pemotongan uang partai secara langsung melalui rekening dewan tidak menjadi kendala. "Bisa ditransfer sendiri," ujarnya.

Tadatodays.com telah meminta konfirmasi langsung kepada sekwan Teguh Bagus Sujawanto, dengan mendatangi kantornya pada Kamis (15/4) kemarin. Namun, Teguh enggan menjawab terkait surat yang dikeluarkannya itu.

Teguh mengatakan, surat itu hanya diberikan secara internal kepada anggota dewan. "Dapat dari mana (wartawan) suratnya,” katanya. (ang/don)


Share to