Tiga UPTD Andalan DLH Kota Probolinggo, Kembangkan Inovasi dan Pelayanan Lingkungan

Alvi Warda
Friday, 31 Oct 2025 17:23 WIB

GRATIS: Pemberian kompos gratis untuk rombongan.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo terus mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Melalui tiga unit pelaksana teknis daerah (UPTD), DLH Kota Probolinggo berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
.png)
KOMPOS: Pengembalian kompos kepada Pokmas yang aktif mengumpulkan sampah organik.
TWSL Hadirkan Beragam Program Inovasi
KEPALA UPTD Informasi dan Pendidikan Lingkungan Hidup (IPLH) DLH Kota Probolinggo Robeth Fuad Alhadi, menjelaskan bahwa secara teknis pihaknya merupakan pengelola Taman Keanekaragaman Hayati yang dikenal sebagai Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL).
"Kami telah mengembangkan banyak inovasi di TWSL, antara lain program Adek Dewa (Anak Dekat dengan Satwa), Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), barcode pohon, dan yang terbaru adalah program Dulinan Hujan yang fokus pada pendidikan lingkungan hidup sejak usia dini," kata Robeth.
Dalam hal konservasi satwa, TWSL telah mencatat pencapaian signifikan dengan penambahan koleksi 23 ekor burung langka dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur. Program breeding atau penangkaran satwa juga membuahkan hasil dengan lahirnya 4 ekor rusa timur dan 4 ekor kijang.
"Ke depan, TWSL menargetkan pengembangan program breeding satwa singa Afrika dan penambahan koleksi satwa baru untuk memperkaya keanekaragaman hayati di taman tersebut," ujarnya
.png)
APLIKASI: Pelanggan dapat memanfaatkan link OGOS PANSER untuk mendapatkan layanan jasa laboratorium tanpa perlu datang ke kantor UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Kota Probolinggo.
Laboratorium Lingkungan Luncurkan Sistem Digital
SEMENTARA itu, Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Probolinggo Mery Dian Anggraini mengatakan, kegiatan laboratorium terbagi menjadi dua fokus utama: pemantauan kualitas air di Kota Probolinggo dan pelayanan pengambilan serta pengujian kualitas air bagi pelanggan.
Laboratorium ini telah mengembangkan inovasi digital bernama OGOS PANSER (One Gate One System Pantau Sertifikat) yang memungkinkan pelanggan melakukan tracking terhadap sampel yang diujikan di laboratorium, mulai dari penerimaan sampel hingga penerbitan sertifikat.
"Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Pada tahun 2026, laboratorium berencana menambah jumlah parameter uji," kata Mery.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan berkontribusi pada peningkatan penerimaan retribusi daerah melalui jasa laboratorium lingkungan.

.png)
ORGANIK: Pemanfaatan Kotoran ternak menjadi Pupuk Kompos Organik.
UPTD Pengelolaan Sampah: Produksi Biokompos Berkualitas Tinggi
KEPALA UPTD Pengelolaan Sampah Lingkungan Hidup (PSLH) Kota Probolinggo Achmad Ardiyansyah menjelaskan UPTD Pengelolaan Sampah memiliki peran strategis dalam mengolah sampah organik dan anorganik di Kota Probolinggo.
"UPTD Pengelolaan Sampah melaksanakan kegiatan teknis operasional yang bersifat pelaksanaan dari organisasi induknya, dengan fokus mengolah sampah organik seperti hasil pemaprasan pohon, penebangan pohon, dan pembersihan sampah daun pekarangan menjadi Pupuk Kompos Organik," jelas Ardiyansyah.
Untuk sampah anorganik, UPTD bekerja sama dengan kelompok dan individu yang tergabung dalam Bank Sampah Unit untuk memilah sampah yang kemudian menjadi tabungan sampah pada Bank Sampah Induk Maspromesra.
Keunggulan utama UPTD Pengelolaan Sampah adalah produksi pupuk kompos organik berkualitas tinggi dengan merek "BIOKOMPOS BAYUANGGA LESTARI". Pupuk ini memiliki kapasitas produksi 6,5 ton per bulan dengan kandungan C-Organik 13,61 persen, kadar air 38,32 persen, N+P2O5+K2O 4,88 persen, dan pH 8,5 persen berdasarkan hasil uji dari Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Jawa Timur.
.png)
"Biokompos Bayuangga Lestari memiliki banyak keunggulan, antara lain meningkatkan struktur dan kualitas tanah, mengurangi erosi, meningkatkan hasil panen, aman dan ramah lingkungan, efektif dan ekonomis, serta dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia," tambah Ardiyansyah.
UPTD Pengelolaan Sampah juga berperan dalam meningkatkan Indeks Kualitas Air melalui layanan pengangkutan kotoran ternak yang selama ini masih dibuang ke aliran sungai oleh sebagian peternak. Layanan ini dapat diakses melalui WhatsApp di nomor 0852-1633-9191 (Devi Kumalasari).
Kotoran ternak yang dikumpulkan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos organik, sehingga masyarakat turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Pupuk "BIOKOMPOS BAYUANGGA LESTARI" tersedia dalam dua kemasan dengan harga eceran: kemasan 20 kg seharga Rp25.000 per zak dan kemasan 4 kg seharga Rp5.000 per plastik. Untuk pembelian distributor atau grosir minimal 300 kg, tersedia harga khusus: kemasan 20 kg seharga Rp20.000 per zak dan kemasan 4 kg seharga Rp4.000 per plastik sesuai PDRD No. 4 Tahun 2024.
Pupuk ini telah digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum, distributor atau kios bunga, serta kelompok tani seperti petani tomat, bawang, kentang, dan lombok.
Ketiga UPTD di bawah naungan DLH Kota Probolinggo ini terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dan pelayanan terbaik dalam pengelolaan lingkungan hidup demi mewujudkan Kota Probolinggo yang bersih, hijau, dan lestari. (*/alv/why)


Share to
 (lp).jpg)