Verifikasi DTSEN Capai 83 Persen, Pemkab Jember Pastikan Bansos Tepat Sasaran

Dwi Sugesti Megamuslimah
Thursday, 22 May 2025 13:44 WIB

RILIS: Bupati Jember Muhammad Fawait saat acara pro gus'e di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan.
JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terus menggeber proses verifikasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) tepat sasaran.
Hingga pertengahan Mei 2025, progres verifikasi DTSEN sudah mencapai 83 persen. Capaian ini berkat sinergi Dispendukcapil Jember bersama pemerintah kecamatan dan desa.
“Verifikasi kita lakukan bersama jajaran pemerintah desa dan kecamatan. Alhamdulillah sekarang sudah 83 persen,” ujar Bupati Jember, Muhammad Fawait saat pro gus'e pada Rabu (21/5/2025) malam.
Menurut Gus Fawait, data yang akurat sangat penting sebagai dasar kebijakan, khususnya untuk program pengentasan kemiskinan. “Bansos dan subsidi ke depan harus benar-benar menyasar masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, Dispendukcapil Jember juga tengah mengebut pencatatan dan penerbitan akta kematian. Dari total 6.000 data yang harus diselesaikan, hingga kini baru 1.700 yang rampung.

Upaya ini dinilai strategis dalam mendukung berbagai program berbasis data, terutama yang berkaitan dengan perlindungan sosial. “Data DTSEN jadi rujukan utama dalam treatment kebijakan pengentasan kemiskinan,” pungkasnya
Sementara, Kepala Dinas Sosial Jember Ahmad Hilmi mengatakan bahwa dari 117 ribu data warga yang diterbitkan oleh Kemensos untuk diverifikasi, sebanyak 95 ribu telah dilakukan ground check. Proses ini akan dilakukan berkala setiap tiga bulan.
“Dari hasil verifikasi, ditemukan data warga yang tidak lagi layak menerima bantuan, seperti yang sudah meninggal, pindah tempat, atau sudah tidak memenuhi kriteria penerima,” jelas Hilmi.
Bahkan, kata dia, nantinya data itu akan di-cross chek dengan data administrasi kependudukan untuk mencegah data ganda. “Makanya nanti di-cross-check dengan data adminduk. Selama ini yang sering dilaporkan adalah kelahiran, tapi kematian sering tidak terlaporkan. Ini jadi atensi agar ke depan lebih tepat sasaran,” urainya. (dsm/why)

Share to
 (lp).jpg)