Warga Kota Probolinggo Jadi Korban Meninggal Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Alvi Warda
Alvi Warda

Friday, 04 Jul 2025 19:46 WIB

Warga Kota Probolinggo Jadi Korban Meninggal Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

KEHILANGAN: Riqi menunjukkan foto ayahnya yang ikut menjadi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Seorang warga Kota Probolinggo menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam. Ia adalah Anang Suryono, warga Jalan Serma Abdurrahman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Anang Suryono merupakan sopir truk perusahaan asbes Mojokerto yang sudah biasa mengirim pesanan ke Bali. Anang biasa menyeberangi Selat Bali dua kali dalam seminggu. Penyebarangannya pada Rabu malam itu merupakan keberangkatan keduanya dalam minggu ini.

Riqi Putra, anak pertama Anang Suryono, saat ditemui tadatodays.com pada Kamis (3/7/2025) siang   mengatakan sempat menghubungi ayahnya pada Rabu sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu Anang belum naik kapal. "Kami telepon, ternyata belum naik kapal," ucapnya.

Menurut Riqi, tidak ada pesan khusus atau firasat apapun. Namun, saat ditelepon malam itu nada bicara Anang terkesan bahagia. "Dari nada bicaranya kayak orang jembar (bahagia, red) gitu. Kayak orang udah lega melakukan apapun," katanya.

Setelah itu, seperti diberitakan, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang ditumpangi Anang Suryono tenggelam saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali.

Kapal dengan 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 kendaraan itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB. Namun, pada pukul 23.20 WIB, kapal mulai mengalami gangguan yaitu kebocoran dari ruang mesin. Sekitar pukul 23.35 WIB, kapal dinyatakan tenggelam oleh petugas jaga Syahbandar.

Pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali tersebut dilakukan oleh tim gabungan Basarnas bersama sejumlah unsur. Sampai Kamis siang, sudah ada 31 korban ditemukan selamat, 5 meninggal dunia, dan 29 orang masih dalam pencarian. 

Di Kota Probolinggo, Riqi dan keluarga masih menunggu kedatangan jenazah ayahnya. Riqi mengatakan ikhlas atas meninggalnya ayahnya itu. "Ayah saya sudah sejak muda bekerja sebagai sopir. Kami keluarga selalu mendoakannya. Namun kalau sudah takdirnya, kami menerima," tuturnya. (alv/why)


Share to