JEMBER, TADATODAYS.COM - Sekretaris DPC PDIP Jember Widarto menyebut akan mengajukan gugatan terhadap hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).  Pihaknya merasa dalam pilpres kemarin banyak ditemukan kekurangan dan kecurangan.

Oleh karenanya, gugatan itu dilayangkan lantaran khawatir saat gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 2024 nanti akan terjadi kejadian serupa.

"Bukan soal menang kalah, tapi kebobrokan pilpres 2024 harus kita buka dan kita lawan. Kami khawatir nanti pilkada 2024 serentak ini akan mereplikasi apa yang terjadi saat pilpres," katanya saat dikonfirmasi Kamis (7/3/2024) sore.

Apabila itu terjadi, lanjut Widarto, pilkada 2024 tidak akan begitu bermakna. Lantaran hanya akan menjadi wahana bermain pihak tertentu yang memiliki kepentingan. "Pelaporan ini harapannya pilkada tidak seperti pilpres 2024. Ini Perlawanan awal yang akan kami lakukan," imbuhnya.

Sementara, PDIP Jember kini berhasil mendapatkan perolehan 8 kursi di DPRD Kabupaten Jember, berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat Kabupaten.

Pihaknya mengatakan, kenaikan ini menjadi hal yang harus disyukuri saat ini karena di tengah tekanan, PDI Perjuangan Jember masih mendapatkan 1 kenaikan kursi di DPRD Jember.

"Kami sampaikan banyak terima kasih kepada warga Jember, yang masih mempercayakan kepada partai kami di Pemilu 2024," ujarnya.

Hadirnya nama-nama baru yang muncul di DPRD Jember ini menurut Widarto, merupakan bagian dari energi baru dan nantinya juga masih ada sekolah partai sebelum proses pelantikan.

"Ini energi baru bagi kita, jadi nanti ada sekolah partai sehingga mengetahui tugas fungsi DPRD baik legislasi, budgeting hingga pengawasan untuk diimplementasikan di DPRD," urai Widarto.

Terkait dengan potensi bergabungnya partai lain ke PDI Perjuangan di fraksi DPRD, Widarto mengaku terbuka dan terus menjalin komunikasi dengan partai lainnya. "Kami sudah jalin komunikasi dengan partai lainnya agar lebih kondusif dan lebih baik. Kecuali PAN tapi tetap kami jalin komunikasi," katanya. (dsm/why)