BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Car Free Day (CFD) yang dibalut dalam konsep Community & Food Day di sepanjang Jalan A. Yani, Banyuwangi, yang digelar Minggu pagi, semakin diminati masyarakat. Ribuan warga dan wisatawan memadati lokasi CFD, menjadikannya salah satu pusat keramaian baru di kota berjuluk "Sunrise of Java" ini.

Tak kurang dari 100 pelaku UMKM turut meramaikan acara tersebut dengan berbagai produk kuliner. Antusiasme yang tinggi juga terlihat dari daftar tunggu (waiting list) pelaku usaha yang ingin bergabung, yang kini mencapai 100 UMKM lebih.

Melihat besarnya minat tersebut, pemerintah daerah berencana mengevaluasi kembali sistem pelaksanaan CFD, khususnya dalam hal pengaturan dan kuota lapak UMKM. Hal ini agar lebih banyak pelaku usaha bisa mendapatkan kesempatan yang sama.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengungkapkan, omzet yang dihasilkan UMKM selama CFD cukup fantastis. "Pada hari Minggu kemarin, omzet UMKM yang tercatat dari lapak milik SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) saja mencapai Rp 400 juta. Itu belum termasuk dari masyarakat umum," ungkapnya usai mengikuti rapat kerja di DPRD Banyuwangi, Selasa (22/7/2025).

Lapak milik SKPD sendiri diatur secara bergilir, mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Setiap jam, SKPD yang berbeda diberi kesempatan untuk berdagang. "Rata-rata setiap lapak menghasilkan sekitar dua juta rupiah," tambah Nanin.

Dengan potensi ekonomi yang besar serta tingginya antusiasme masyarakat, CFD Banyuwangi kini bukan hanya menjadi ruang rekreasi sehat bebas kendaraan, tapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang menjanjikan. “Ini jadi ruang strategis untuk membangkitkan UMKM Banyuwangi,” kata Nanin. (azi/why)