Dewan Minta Museum Probolinggo Diaktifkan Kembali

Alvi Warda
Alvi Warda

Tuesday, 11 Oct 2022 14:47 WIB

Dewan Minta Museum Probolinggo Diaktifkan Kembali

MUSEUM: Museum Probolinggo setelah Museum Rasulullah dinyatakan telah ditutup per 4 September 2022 lalu.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Museum Rasulullah yang menempati gedung Museum Probolinggo, sudah dinyatakan ditutup. Namun, setelah Museum Rasulullah dinyatakan ditutup, kalangan dewan menganggap pihak pengelola tidak giat mengaktifkan kembali Museum Probolinggo. 

Hal ini menjadi sorotan kalangan dewan pada rapat Banggar (Badan Anggaran) membahas Raperda APBD 2023, Senin (10/10/2022). Dewan minta pengelola, yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), untuk mengaktifkan kembali Museum Probolinggo  yang telah menjadi destinasi wisata itu.

Tri Atmojo Adip Susilo, salah satu anggota Banggar DPRD Kota Probolinggo, mempertanyakan nasib Museum Probolinggo ke depannya. Sebab menurutnya, dari awal penutupan Museum Rasulullah, Disdikbud seakan tidak tegas menangani. “Sampai sekarang pun masih belum ada obrolan, kenapa Museum Rasulullah ditutup,” ujarnya.

Ia lalu mempertanyakan retribusi yang didapat dari Museum Probolinggo, sehingga bisa dimanfaatkan untuk perawatan museum. “Kok retribusi museum tidak ada? Berapa retribusinya?” ucap anggota dewan dari PKS itu.

Namun hal ini mendapat jawaban dari Plt Kepala Disdikbud Wawan Soegyantono. Ia menyatakan, Museum Probolinggo tidak memungut tiket bagi pengunjung, sehingga tidak ada retribusi yang didapat oleh pemkot. 

Sedangkan menurut Tri Atmojo, pengunjung Museum Probolinggo dipungut biaya untuk tiket masuk. Bahkan ia pernah masuk dan membayar tiket. “Seinget saya, museum itu sebelum Museum Rasulullah itu dipungut biaya. Sekarang tidak ya? Tahun berapa saya lupa, saya bayar tiket,” ujarnya. 

Selanjutnya, ia memberikan saran, Museum Probolinggo bisa menjadi salah satu sumber retribusi. “Kalau begitu mungkin nanti di tahun 2023 bisa diambil retribusi,” ucapnya.

Sementara itu, anggota Banggar Muchlas Kurniawan menanyakan bagaimana langkah Disdikbud menangani Museum Probolinggo pasca penutupan Museum Rasulullah. “Saya ingin tahu bagaimana Langkah Pak Wawan untuk Museum Probolinggo?” ucap politisi Partai Golkar ini.

Plt Kepala Disdikbud Wawan Soegyantono menanggapi lagi. Menurutnya, Museum Probolinggo tidak menjadi sumber retribusi Disdikbud Kota Probolinggo, sehingga tidak masuk dalam APBD 2023. “Dalam pengelolaan Disdikbud memang tidak ada retribusi museum,” ujarnya.

Wawan juga mengaku sudah mengirim surat terhadap pihak ketiga Museum Rasulullah terkait penutupan. Namun, hingga saat ini Disdikbud belum menerima jawaban tertulis. Menurutnya, dengan adanya kejelasan penutupan, Disdikbud juga akan tahu langkah apa yang akah dilakukan terhadap Museum Probolinggo.

 “Kami sudah mengirim surat (kepada pihak ketiga Museum Rasulullah, red), namun sampai saat ini belum ada jawaban tertulis. Ini kan masalah administrasi. Seharusnya kalau ada yang tidak sesuai, bisa dikembalikan kepada kami. Jadi sementara kami masih menunggu,” ucapnya.

Sementara,  barang koleksi Museum Probolinggo belum semuanya terkumpul kembali di dalam museum. Ada beberapa koleksi yang dititipkan ke Museum Dr. Saleh.

Wawan menjelaskan kepada tadatodays.com, Disdikbud belum bisa mengambil langkah, karena masih menunggu jawaban dari pihak ketiga. “Seperti yang saya katakan tadi, kami sudah mengirim satu surat. Rencananya, kami akan mengirim (surat, red) lagi untuk meminta jawaban,” katanya. (alv/why)


Share to