Komisi I DPRD Kota Probolinggo RDP, Pastikan Tidak Ada Pembongkaran Papan Panjat Tebing FPTI

Alvi Warda
Wednesday, 21 May 2025 17:36 WIB

RAPAT: RDP Komisi I DPRD Kota Probolinggo membahas pembongkaran papan panjat tebing FPTI Kota Probolinggo.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Komisi I DPRD Kota Probolinggo melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP), pada Selasa (20/5/2025) malam. Dalam RDP ini, pembongkaran papan panjat tebing milik Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Probolinggo dibahas dan dipastikan tidak ada.
Rapat yang berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB itu dihadiri Ketua Harian FPTI Iwan Rosidi, Ketua KONI Kota Probolinggo Zulfikar Imawan, Sekretaris Dispopar Kota Probolinggo, BPPKAD Kota Probolinggo dan Bappeda Litbang Kota Probolinggo.
Ketua Harian FPTI Iwan Rosidi menjelaskan pembongkaran olehnya dilakukan karena ada rasa keresahan atas kabar rencana pembuatan jalan tembus Museum Probolinggo menuju GOR A Yani. "Kami khawatir kalau dibongkar oleh pemerintah terus kami latihannya bagaimana?" katanya.
Ia menghitung dua kali telah mendengar adanya pembuatan jalan tembus yang mengharuskan membongkar papan panjat tebing. "Pertama dari Dispopar lalu dari rekanan yang tiba-tiba mengukur papan panjat tebing kami," katanya.
Pernyata Iwan mendapat tanggapan dari Sekretaris Komisi I Zainul Fatoni. Ia bertanya apakah sebelumnya tidak ada koordinasi antara FPTI dengan KONI atau Dispopar Kota Probolinggo. "Apakah ada koordinasi, sehingga berani melakukan pembongkaran sendiri?" katanya.
Ketua KONI Kota Probolinggo Zulfikar Imawan mengatakan sudah tiga kali bertemu, namun ia hanya menenangkan FPTI Kota Probolinggo. "Karena kami pun belum mendapat kabar pasti soal jalan tembus itu tadi pak," katanya.
Zainul kemudian bertanya pada Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo Diah Sajekti, seperti apa perencanaan yang ingin dilakukan Pemkot Probolinggo terhadap GOR A. Yani. "Rencananya seperti apa sih bu?" ujarnnya.
Pertanyaan belum dijawab, anggota Komisi I Sibro Malisi menyanggah dengan pertanyaan, apakah Bappeda juga terlibat dalam perencanaan jalan tembus tersebut. "Apakah perlu kajian oleh Bappeda. Karena kami juga khawatir, Bappeda tidak ada kajian, namun ada kajian di PUPR," katanya.

Diah Sajekti kemudian mengatakan tidak ada kajian soal jalan tembus GOR A. Yani. "Kalau kita ketahui, seharusnya perencanaan ini masuk pada tata ruang, yaitu di Dinas PUPR. Bappeda itu pembangunan. Namun, kami pasti akan dilibatkan. Soal GOR A. Yani, tidak ada atau mungkin belum dikaji," katanya.
Kemudian Zainul bertanya pada Sekertaris Dispopar Kota Probolinggo Fadjar Poernomo, seperti apa cara mengabarkan pada FPTI sehingga timbul kegelisahan. "Gimana ngabarinnya itu pak? Kok sampai gelisah," katanya.
Fadjar menjawab, memang ada rencana tata ulang GOR A Yani. Namun, perencanaan tersebut belum dikaji. "Wali Kota Probolinggo telah memanggil Dispopar dan dinas terkait lainnya untuk membicarakan ini. Namun hanya pembicaraan dalam rapat biasa dan belum diputuskan kajian," ujarnya.
Menurut Fadjar, penataan ulang GOR A. Yani memang memerlukan kajian yang tepat. Sebab, jika memang benar akan dilakukan pembongkaran papan panjat tebing itu tidak mudah.
"Itu butuh anggaran yang besar pak, dan kami, meskipun menggunakan DAK, itu tidak ada anggarannya di tahun ini. Sehingga kalau dilakukan pembongkaran itu tidak mungkin. Makanya, masih belum ada kajian," katanya.
Di tahun 2025 ini Dispopar hanya menganggarkan Rp 200 juta untuk perbaikan GOR A. Yani." Perbaikan itu meliputi pengecatan, perbaikan pagar depan dan keramik serta tembok yang perlu diperbaiki. Nah yang akan ditata ulang itu bedak sisi selatan yang terbengkalai," katanya.
Mendengar pernyataan Fadjar, Wakil Ketua Komisi I Mahmud mengatakan seharusnya, jika belum ada kajian detail atau bahkan tidak ada anggaran, tidak perlu diinformasikan pada publik sampai membuat gelisah atlet FPTI. "Jangan grasa-grusu dulu, pastikan dulu," katanya.
Alhasil berdasarkan RDP di ruang paripurna malam itu diputuskan Komisi I meminta Pemerintah Kota Probolinggo agar terlebih dahulu melakukan pengkajian terhadap penataan ulang GOR A. Yani. Pembongkaran papan panjat tebing juga dipastikan tidak jadi dilakukan. (alv/why)

Share to
 (lp).jpg)