Dewan Nilai Ambulans yang Dibagi ke Kelurahan Tidak Efektif

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 24 Sep 2020 22:17 WIB

Dewan Nilai Ambulans yang Dibagi ke Kelurahan Tidak Efektif

PARIPURNA: Sejumlah anggota dewan saat mengikuti sidang paripurna. Dalam pembahasannya, sebagian fraksi sempat menyoroti keberadaan ambulans di setiap kekurahan yang dinilai tidak efektif.

PROBOLINGGO, TADATODAYS,COM - Fraksi Gerindra dan Golkar di DPRD Kota Probolinggo menikai 18 ambulans yang dibagikan ke setiap kelurahan, tidak efektif. Hal itu terungkap dalam sidang paripurna dengan agenda Pemandangan Umum Fraksi terhadap Pembahasan Raperda tentang Perubahan APBD Kota Probolinggo Tahun Anggaran 2020.

Jubir Fraksi Gerindra, Heri Poniman menyampaikan selama ini ambulans yang telah dibagikan sebanyak 18 unit tidak berjalan efektif. Pasalnya ada laporan kekurangan tenaga sopir dan tenaga medis. Selain itu ada masalah dengan garasi ambulans yang biasanya melekat pada salah satu fasilitas umum di kelurahan. “Praktis masyarakat tidak banyak yang memanfaatkan keberadaan ambulans tersebut,” tegas jubir Frakasi Partai Gerindra, Heri Poniman.

Sementara Fraksi Partai Golkar Kota Probolinggo melalui jubirnya, Masda Putri Amelia juga menyatakan hal serupa. “Kami mempertanyakan tentang keberadaan mobil ambulans tersebut. Status sopir ambulans, serta dana pemeliaraan serta daya dukung lainnya untuk efektifitas ambulans,” terang Jubir Fraksi Partai Golkar, Masda Putri Amelia.

Pihaknya memandang bahwa 18 ambulan tahap pertama perlu ditata agar pemanfaatannya lebih efektif. Sebelum melakukan pengadaan kembali sebanyak 11 ambulans sebagaimana yang tertuang dalam rancangan Perubahan APBD TA 2020.

Terpisah, Wakil Walikota Probolinggo, Mochammad Soufis Subri mengatakan anggaran pengadaan  ambulans ini telah ada dari Tahun 2019. Pemkot Probolinggo ingin di setiap kelurahan tersedia ambulans. "Se-Kota Probolinggo ada 29 kelurahan. Alhamdulillah yang 18 unit kemarin sudah, terus kita janjikan yang 11 unit,” terang lelaki yang akrab dipanggil Subri ini.

Menurutnya petugas kesehatan yang bertugas jika ada masyarakat yang butuh ambulans, sudah ada. Ketika masyarakat butuh, ada nuga pendamping di dalam selama ambulans membawa pasien ke rumah sakit terdekat. “Ada semua, kalau tidak ada, masyarakat pasti akan bergejolak. Sekarang ini puskesmas kecamatan yang tidak mendapat ambulans, protes. Banyak chat WA dan surat yang mempertanyakan. "Kemana kok tidak dapat, yang adil Pak.," ujarnya menirukan pihak yang protes.

Karena itu Pemkot menegaskan akan tetap mengadakan 11 ambulans baru untuk kelurahan yang belum memperolehnya. (hla/hvn)


Share to