Direktur PDAM Jember Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Andi Saputra
Andi Saputra

Thursday, 10 Jun 2021 15:03 WIB

Direktur PDAM Jember Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

LEPAS: Ady Setiawan, telah melepas jabatannya sebagai Direktur PDAM Jember. Pengunduran dirinya disetujui Bupati Hendy Siswanto, dan diminta untuk mengawal proses transisi.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Ady Setiawan, kini tak lagi menjabat sebagai Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pendalungan, sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten Jember. Sebelumnya, di akhir masa jabatan Bupati Faida pada (05/2/2021) lalu, Ady  dilantik sebagai Direktur PDAM untuk priode kedua.

Pelantikan Ady sebagai dirut saat itu, sempat menuai kritik. Lantaran proses terpilihnya tanpa melalui mekanisme open bidding.

Memimpin di periode kedua hampir 3 bulan, pada 24 Mei 2021 lalu Ady resmi dalam surat tertulis memutuskan untuk mengundurkan diri.

Saat dikonfirmasi, Ady menuturkan pada 21 Mei lalu dirinya menghadap Bupati Jember Hendy Siswanto. Dalam pertemuan tertutup tersebut, Ady menyatakan mundur sebagai Direktur PDAM Tirta Pandhalungan, dengan alasan ingin kembali fokus kepada pekerjaan lamanya sebagai konsultan hukum. "Secara lisan pada bupati tanggal 21 Mei. Kemudian pada tanggal 24 saya berkirim surat ke Dewas," ujarnya, Kamis (10/6/2021).

Pihaknya menegaskan bahwa pengunduran dirinya hanya karena alasan pribadi, dan tidak ada kaitanya dengan persoalan lain di internal PDAM. Apalagi, persoalan  tidak disetujuinya pernyertaan modal 25 miliar rupiah Perusahaan Umum Daerah (Perumda) pada APBD 2021.

Untuk diketahui, Bupati dan DPRD Jember sepakat tidak menyetujui Penyertaan modal bagi Perumda pada APBD 2021 dengan alasan Ada prioritas lain yang tengah dikerjakan. Meski berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penyertaan Modal, seharusnya tahun 2021 Perumda mendapat suntikan dana sebesar Rp 25 miliar.

Ady menambahkan, bupati juga tidak keberatan atas pengunduran dirinya. Hanya saja selama 30 hari pasca pengunduran dirinya itu, Bupati Hendy meminta dirinya untuk mengawal transisi kepemimpinan agar tidak terjadi mis managemen. "Karena alasan saya ingin Mengabdi kepangadian yang lebih besar. Bupati tentu memberikan ruang," ujarnya. (as/don)


Share to