Gedung Kesenian Kota Probolinggo Jadi Bahasan di Rapat Anggaran, Waka DPRD Abdul Mujib Minta Batalkan Alih Fungsi

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Tuesday, 09 Sep 2025 06:10 WIB

Gedung Kesenian Kota Probolinggo Jadi Bahasan di Rapat Anggaran, Waka DPRD Abdul Mujib Minta Batalkan Alih Fungsi

UKUR-UKUR: Rabu (3/9/2025) sore dua orang mengaku mendapat tugas dari Dispopar melakukan pengukuran di dalam Gedung Kesenian. Ini berkaitan dengan alih fungsi Gedung Kesenian menjadi tennis indoor lagi.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Perkara alih fungsi Gedung Kesenian Kota Probolinggo di Jalan Suroyo kembali menjadi tennis indoor, jadi pembahasan hangat di DPRD setempat. Topik ini dibicarakan di tengah pembahasan KUA-PPAS APBD 2026, Senin (8/9/2025) siang. Sejumlah dewan mempertanyakan, bahkan ada yang tidak sepakat dengan alihfungsi tersebut.

Seperti yang ditegaskan oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib. Mujib dengan tegas meminta alih fungsi Gedung Kesenian menjadi tennis indoor dibatalkan. Pasalnya, kegiatan alih fungsi itu terkesan dipaksakan. Anggaran renovasi di Dispopar juga tidak memiliki dasar, karena gedung itu masih masuk aset Disdikbud, dan masih direncanakan ada target PAD di tahun 2026.

“Kesimpulannya, (alih fungsi gedung kesenian, red) harus dibatalkan. Pemkot main-main dengan hak pegiat seni dan budaya, dalam hal ini anggaran Rp 2,6 M yang di sampaikan Wali Kota sebagaimana diberitakan, bukan anggaran untuk sarpras kesenian, tapi kegiatan lain. Anggaran revitalisasi Kampung Seni Rp 180 juta tidak akan memberikan solusi apa-apa terhadap pegiat seni budaya di kota,” kata Abdul Mujib.

Mujib juga meminta kepastian, untuk tempat pengganti yang representatif dan layak terlebih dahulu sebelum dialihfungsikan. Mengingat, seni-budaya telah banyak mengharumkan nama Kota Probolinggo di beberapa event regional maupun nasional.

“Saya minta hentikan proses revitalisasi Gedung Kesenian yang mengarah ke alihfungsi menjadi tenis indoor. Tapi kalau rehab untuk tetap jadi Gedung Kesenian, silahkan lanjutkan. Saya heran juga, tata kelola pemkot sekarang ini amburadul,” tegas Mujib yang juga menjabat ketua DPC PKB Kota Probolinggo.

Sedangkan Sibro Malisi yang juga sebagai anggota Banggar di DPRD Kota Probolinggo, mendukung alih fungsi Gedung Kesenian. menyebut pemerintah menempatkan kesenian dan kebudayaan sebagai prioritas pembangunan tahun 2026. Salah satunya dengan membangun ruang publik di Kampung Seni di kompleks TRA Mayangan.

“Jadi berikan dulu waktu kepada pemerintah untuk membangun kebudayaan dan kesenian, sambil lalu terus memberikan saran dan masukan,” kata Sibro Malisi, politisi Partai Nasdem yang juga pengusung Wali Kota Aminuddin dalam Pilkada 2024 lalu.

Menurutnya, bukan menghilangkan fungsi kesenian. Tapi akan di tempatkan yang lebih layak, Gedung Kesenian merupakan barang atau bangunan yang selama ini milik pemerintah. Jika memang keberadaannya diperlukan untuk fungsi yang lain dan diberikan ruang yang lebih layak sebagai penggantinya maka sah-sah saja.

“Tapi saya juga mengingatkan kepada pemerintah. Dengan dipindah maka fasilitas, kenyamanan hingga kemudahan dalam berkreasi dan berseni harus lebih ditingkatkan. Tidak boleh hanya masalah tempat, lalu kesenian harus mandek. Jika memang nanti fasilitasnya kurang, ayo bareng-bareng ngasih saran dan masukan agar terus dikembangkan fasilitasnya,” katanya. (mel/why)


Share to