Giliran Umbulsari dan Semboro Diterjang Banjir

Bryan Bagus Bayu Pratama
Bryan Bagus Bayu Pratama

Friday, 14 Jan 2022 16:31 WIB

Giliran Umbulsari dan Semboro Diterjang Banjir

BENCANA ALAM: Banjir menerjang Kecamatan Umbulsari dan Semboro, Kabupaten Jember, Kamis (13/1) kemarin. Hingga Jumat (14/1) pagi, air masih menggenangi permukiman warga di dua kecamatan tersebut.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Banjir kembali terjadi di wilayah Kabupaten Jember. Setelah Kecamatan Kaliwates, kali ini banjir menerjang Kecamatan Umbulsari dan Kecamatan Semboro, Kamis (13/1) kemarin. Akibatnya, ratusan rumah warga terendam.

Banjir itu merendam 703 rumah warga di dua kecamatan tersebut. Banjir itu juga merendam 14 fasum. Di antaranya, 5 bangunan lembaga PAUD, TK, SD dan Pondok Pesantren. Sementara untuk tempat ibadah yang terdampak yakni 9 musala.

Untuk wilayah terdampak, antara lain Dusun Tegal Baru RT 01 RW 03, dan Dusun Karangrejo, Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari. Lalu, Dusun Besuki RW 21 sampai 30 Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro. Jumlah jiwa terdampak di dua kecamatan tersebut sebanyak 2.852 jiwa.

Banjir tersebut terjadi akibat luapan Sungai Tapen, pasca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi pada Kamis sore kemarin. Luapan air sungai itu kemudian masuk ke permukiman warga. Di rumah warga, ketinggian air mencapai 10 sampai 50 sentimeter.

Tim BPBD yang diterjukan telah melakukan koordinasi dengan pihak desa terdampak, dan melakukan assessment jumlah rumah warga, fasilitas umum, tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang terdampak banjir.

Kepala pelaksana BPBD Jember, Sigit Akbari mengatakan bahwa abanjir di Kecamatan Semboro ini merupakan banjir kiriman dari Sungai Tapen. Ia yakin, air banjir akan cepat surut. “Bisa kita lihat, ini cepat turunnya (air)," kata Sigit saat ditemui tadatodays.com di lokasi banjir Kecamatan Semboro, Jumat (14/1) pagi.

Sigit menyampaikan, selain assesment BPBD Jember juga telah menyiapkan sembako untuk korban banjir. Jika nanti dibutuhkan, BPBD akan mendirikan dapur umum untuk makan para korban. “Karena alat untuk memasak terkena luapan air,” tuturnya.

Sebagai imbauan kepada warga yang terdampak banjir, Sigit meminta warga di sekitar Sungai Tapen agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas karena arus sungai cukup deras. Termasuk tetap mewaspadai dengan perubahan cuaca.

Sementara, Hudi Prihwiyanto, Kepala Desa Sidomekar mengatakan banjir ini adalah yang pertama sejak tahun 2004. “Kurangnya normalisasi sungai,” kata Hudi.

Hudi mengatakan bahwa untuk sementara warga masih aman untuk tetap tinggal di rumahnya, dan belum dievakuasi. “Warga masih bisa tidur," katanya. (bp/don)


Share to