Gus Fawait Sebut Investasi Sektor Riil di Jember Belum Berjalan Sebab Faktor Ini

Andi Saputra
Andi Saputra

Sabtu, 09 Mar 2024 07:27 WIB

Gus Fawait Sebut Investasi Sektor Riil di Jember Belum Berjalan Sebab Faktor Ini

JEMBER, TADATODAYS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember pada Maret 2023 mencapai 236,46 ribu jiwa atau meningkat 3,73 ribu jiwa disbanding Maret 2022 yang hanya di angka 232,73 ribu jiwa. Menyoroti data tersebut, Presiden Laskar Shalawat Nusantara (LSN) Muhammad Fawait menyebutnya hal wajar. Sebab, ia melihat perkembangan investasi sektor riil di Kabupaten Jember belum berjalan.

Investasi sektor riil yang dimaksud Gus Fawait adalah investasi yang benar-benar ditanamkan secara langsung pada sektor usaha. Sehingga investasi pada sektor riil merupakan aktivitas investasi yang memiliki dampak langsung terhadap perkembangan pembangunan ekonomi secara langsung, seperti properti atau waralaba.

"Kalau kita lihat data BPS, di Jember kemiskinan 2023 naik. Itu sebetulnya tidak mengherankan. Karena Investasi sektor riil di Jember belum berjalan," katanya, Jumat (8/3/2024).

Gus Fawait sapaan akrabnya menyampaikan lambatnya perkembangan investasi sektor riil itu disebabkan tidak beroperasinya Bandar Udara Notohadinegoro.

Menurutnya, hilir mudik para investor atau pengusaha besar lebih nyaman melalui pesawat oleh karenanya menghidupkan Bandara menjadi hal penting jika ingin memajukan Jember.

"Kalau yang naik pesawat nggak ada. Berarti nggak ada pengusaha yang datang ke Jember," katanya.

Oleh karena itu pihaknya berharap soal demikian segera diselesaikan. Sehingga permasalahan kemiskinan di Kabupaten Jember segera teratasi.

Untuk diketahui, upaya menghidupkan Bandara Notohadinegoro selama kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto telah dilakukan beberapa kali.

Pertama, bekerjasama dengan PT Amaya Alam pada 22 Desember 2022 membuka penerbangan rute Jember-Surabaya dan Surabaya-Jember dengan menggunakan pesawat Cessna Grand Caravan.

Setelah berjalan tidak sampai dua bulan penerbangan rute tersebut tepatnya pada 10 Februari 2023 harus berahir karena rendahnya okupansi penumpang.

Tak berhenti disitu, upaya menghidupkan Bandara kembali dilakukan dengan kembali membuka rute perintis penerbangan Sumenep-Jember-Sumenep Jember menggunakan maskapai Susi Air dengan kapasitas penumpang sebanyak 12 orang. Hanya saja okupansi rute tersebut juga terhitung rendah.

Selain membuka rute perjalanan spesifik. Pemkab Jember juga telah bekerjasama dengan pihak swasta untuk menyediakan layanan maskapai pesawat carter.

Pesawat carter jenis Cessna 172 berkapasitas 4 orang termasuk pilot tersebut akan mulai beroperasi pada awal Februari 2024. Dikelola PT Numpak Mabur Aviation (NUMA), pesawat carter akan melayani pengguna jasa angkutan udara dengan berbagai tujuan.

Dari semua upaya yang telah dilakukan belum membuahkan hasil yang signifikan. Terutama soal rute Jember-Jakarta yang dinilai lebih dibutuhkan dibandingkan rute ke daerah lain. (as/why)


Share to