Hadir di Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Menko Zulhas Jelaskan Koperasi Merah Putih

Hilal Lahan Amrullah
Sunday, 04 May 2025 16:18 WIB

SAPA: Menko Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan menyapa masyarakat usai sambutan peringatan Harlah ke-29 Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (3/5/2025) malam.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan hadir di acara peringatan hari lahir (Harlah) ke-29 Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (3/5/2025) malam. Dalam sambutannya, Zulkifli Hasan (Zulhas) menerangkan sejumlah kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto. Salah satunya soal Koperasi Merah Putih.
Menurutnya secara garis besar terdapat dua pekerjaan utama yang dilakukan pemerintah, yaitu pangan dan koperasi. Selama 29 tahun reformasi, masyarakat ribut soal pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Sedangkan demokrasi bergantung pada modal atau uang. Karena dipengaruhi oleh uang maka yang menentukan itu kebanyakan pemilik modal. Sehingga desa-desa, kabupaten-kabupaten walaupun ada otonomi daerah.
Zulkifli mengaku anak petani, dulunya kakeknya memiliki kebun dan sawah luas. Termasuk bapaknya juga memiliki sawah dan kebun luas. Jadi petani jaman orde baru atau Presiden Suharto petani punya sawah dan punya kebun.
"Sekarang saya lihat dan turun ke daerah-daerah dan desa-desa, tanah-tanah sudah dikuasai pemilik modal orang kota, rata-rata yang di desa jadi buruh tani berubah, akhirnya kita tergantung pada bantuan," tegasnya.
Selanjutnya ada bantuan sosial, dan ada bantuan pangan yang itu penting. Tetapi lama-lama ada kesenjangan sosial kalau seperti itu. Pemilik modal tambah kaya, sedangkan yang di desa-desa perlu tambahan sumbangan.
"Saya diminta mengkoordinasi di bidang pangan baru 6 bulan. Tahun lalu kita impor beras 3,6 juta ton, impor jagung 2,8 juta ton. Berkat kebijakan dan dukungan presiden hari ini kita surplus 3,5 juta ton beras, sudah tidak impor lagi, ternyata kalau kebijakan sungguh-sungguh berpihak kepada rakyat, itu akan berdampak luas," tegasnya.
Pemerintah, untuk kestabilan harga gabah, akan memangkas tengkulak-tengkulak. Kalau ada yang membeli gabah dengan harga Rp 4.000 per kilogram, lapor ke polsek terdekat. Karena di manapun pemerintah ambil Rp 6.500 gabah per satu kilogram. "Akhirnya petani senang menanam. Kemarin pupuk susah, sekarang aturan-aturan pupuk juga kita pangkas juga, sehingga sebelum nanam pupuk sudah ada," ungkapnya.
Namun pria berkacamata ini masih mengakui harga jagung yang ditetapkan Rp 5.500 harga belinya perkilogram itu masih ada yang dibeli Rp 3.700 - Rp 4.000 per kilogramnya. Pasalnya gudang penampungnya belum ada. “Sedang kita persiapkan, mudah-mudahan per bulan ini harga jagung Rp 5.500. Tetapi gabah hampir semua, pupuk sebelum nanam sudah semua," jelasnya.
Presiden Prabowo Subianto ingin membangun desa yang hampir 28 tahun ketinggalan. Karenanya pondasi awal adalah pangan. Karena kalau tidak makan, maka tidak bisa yang lain. Pertama beras dan jagung dahulu. "Ini sudah selesai, ada 3,5 juta ton surplus. Jadi tahun ini sampai tahun depan kita tidak impor lagi," ujarnya.

Pihaknya mengaku ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai satgas kopdes. Kopdes itu koperasi desa merah putih. Desa ini sangat tertinggal dengan kota, apalagi dengan pemilik modal.
"Desa tidak berdaya dan tidak punya daya tawar. Hanya datang saat pemilu 50 ribu sampai 100 ribu, itu saja. Atau dikasi bansos 10 kilogram. Setelah beras ada, maka kita bangun ekosistem ekonomi desa desa yang ketinggalan harus dikasi akses. Sekarang di desa mau usaha pakai jasa rentenir, bunganya mahal. Mau ambil pupuk ada tengkulak. Ibu-ibu belanjak minyak goreng ke toko berjejaring, itu milik pemilik modal juga. Sehingga rakyat nonton saja," ungkapnya.
Ekosistem ekonomi ingin diubah dengan kopdes merah putih. Di koperasi nanti tidak boleh ada orang desa yang tidak makmur, tidak sehat, kurang gizi, dan tidak sekolah. Kopdes nanti menangani ekonomi pedesaan.
"Belanja bahan pokok nanti di koperasi desa, ada warung, dari produsen langsung kopdes, sehingga harganya bagus. Dari pusat, pupuk agar tidak ribut langsung dikirim ke kopdes, dari SDM Pertamina gas langsung ke kopdes. Kalau ada Pustu ya sudah tidak perlu klinik. Akses modal nanti ada BRILink. Ada KUR 300 triliun. Kalau Desa mau mengembangkan ternak ayam, sekarang ternak ayam murah," imbuhnya.
Modal ternak ayam itu Rp 300 juta. Dikirim ke penggemukan menjadi 2500 ekor dan 2500 ekor ayam petelur. Itu termasuk kandang, bibit dan pakannya. Sekarang yang mengendalikan perusahaan besar, sehingga rakyat tidak bergerak perekonomiannya.
"Ini yang ingin kita perbaiki sehingga nanti kalau ada koperasi pondok pesantren nanti jadi bagian kopdes. Sehingga akses perbankan mudah. Setiap kopdes ada pltaform boleh pakai uang 4-5 milyar. Misalnya mau usaha pupuk, perlu truk berapa harganya, perlu sembako disiapkan," terangnya.
Sedikitnya Rp 400 triliun uang yang sekarang dialirkan ke desa yang dulunya tidak. Ditambah KUR Rp 300 triliun akan dialirkan ke desa. Total Rp 700 triliun dana akan dialirkan ke desa. "Kita harap pedesaan bisa berkembang ekonominya.
"Ini setahun. Dulu tidak ada. Maka dengan begitu kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan akan menurun, desa-desa dan kabupaten-kabupaten akan berkembang, serta provinsi berkembang, maka Indonesia maju kuat," harapnya
Pemerintah ingin rakyat kuat. Jangan sampai Indonesia maju yang kaya cuma 20. Presiden Prabowo Subianto mengharap adanya pemerataan. "Itulah cita-cita Indonesia merdeka yang diperjuangkan kakek-kakek kita dulu, agar ekonomi kita ekonomi Pancasila, gotongroyong, asanta kekeluargaan, sejahtera semuanya," katanya. (hla/why)




Share to
 (lp).jpg)