Harga Kedelai Impor Naik, Produsen Tempe di Jember Perkecil Ukuran
Bryan Bagus Bayu Pratama
Sabtu, 26 Feb 2022 22:49 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Produsen tempe di Jember harus memutar otak dengan kenaikan harga kedelai impot sebagai bahan baku utama. Maklum, harga kedelai impor yang biasanya hanya Rp 7 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 11.500 per kilogram.
Wira, 20, produsen tempe di Jalan PB Sudirman, Gang X, Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember mengaku terpaksa mengurangi volume tempe yang dijualnya.
“Kalau harganya kami jual tetap Rp 4-5 ribu. Namun untuk porsinya agak dikurangi. Kalau beratnya saya kurang tau pasti,” katanya saat ditemui di lokasi pembuatan tempe, Sabtu (26/2/2022). Wira tetap menggunakan kedelai impor sebagai bahan baku karena kualitasnya baik.
Sejatinya, Wira mengaku jika harga kedelai merangkak naik sejak dua bulan yang lalu. Namun, di angka saat ini menurutnya sangat tiba-tiba. Meski begitu, ia tetap memproduksi tempe dengan melakukan penyesuaian. Biasanya ia memasarkan produknya di Pasar Tanjung, Pasar Arjasa, dan konsumen rumahan.
Hal senada disampaikan Budi, produsen sekaligus pedagang tempe mengatakan jika kenaikan harga kedelai membuatn harus mengurangi bobot tempe yang dijualnya. “Kalau pembeli tetap ada, namun saya mengurangi berat tempenya dan menaikan sedikit harga jual,” katanya (26/2/2022)
Yang awalnya per bungkus dihargai Rp 5 ribu dengan berat 6 ons, menjadi Rp 6 ribu untuk berat 4 ons. Budi setiap harinya memproduksi tempe dengan bahan baku kedelai impor sebanyak 250 kilogram.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag Jember Leon Lazuardi belum memberikan respons saat akan dikonfirmasi melalui sambungan telefon. Pihak Disperindag sendiri belum dipastikan, strategi apa yang akan dilakukan untuk mengatasi problem tersebut. (bp/sp)
Share to