Hubungan “Panas” DPRD Probolinggo dan PT MJS Mulai Reda

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Wednesday, 23 Dec 2020 17:55 WIB

Hubungan “Panas” DPRD Probolinggo dan PT MJS Mulai Reda

MENCAIR: Pertemuan DPRD Kabupaten Probolinggo dengan manajemen dan karyawan PT MJS mulai kondusif, seiring permintaan maaf DPRD atas pernyataan Komisi IV terkait kondisi PT MJS.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Permasalahan antara DPRD Kabupaten Probolinggo dengan PT Mandiri Jaya Successindo (MJS), buntut pernyatakan Komisi IV terkait kondisi perusahaan PT MJS, bakal mereda. Ini setelah permasalahan tersebut diambil alih pimpinan DPRD, dari semula berada di Komisi IV.

Ambil alih permasalahan tersebut diketahui saat DPRD menggelar audiensi dengan beberapa karyawan dan manajemen PT MJS, Rabu (23/12/2020) di ruang pertemuan Banggar Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo. Audiensi itu dipimpin Wakil Ketua 1 DPRD, Lukman Hakim.

Sementara, ketua DPRD Andi Suryanto Wibowo tidak hadir. Begitu juga dengan owner dari PT MJS, yang diwakili oleh HRD. Dalam audiensi itu, PT MJS meminta permintaan maaf dan klarifikasi dari DPRD atas penyebutan bahwa perusahaan PT MJS “nakal”. Pernyataan yang sempat diutarakan oleh Komisi IV saat kunjungan kerja ke PT MJS beberapa waktu lalu itu, membuat owner PT MJS tersinggung dan menutup perusahannya

"Kalau permintaan maaf ya kita tunggu dulu lah, itu atas nama lembaga sudah. Itu tadi sudah di klarifikasi oleh pak Bambang (sekretaris Komisi IV),” ujar Lukman saat audiensi.

Lukman menjelaskan, bahwa permasalahan ini akan ditangani oleh pimpinan dewan, dan akan berkomunikasi dengan owner PT MJS. Politisi PKB ini kembali menegaskan, bahwa tidak ada niatan sedikitpun dari komisi IV untuk menutup perusahaan PT MJS.

"Komisi IV ada niatan tulus bagaimana karyawan bisa ikut BPJS. Kita nanti akan ada pembinaan yang dilakukan dinas terkait, harapan kami tetap dibuka" tegasnya.

Sementara itu, Tomi Angga Widiatmoko, selaku karyawan umum PT MJS mengatakan, pihaknya sedikit lega, karena pihaknya sudah diterima dengan baik oleh para anggota dewan. Termasuk permintaan maaf secara pribadi dari anggota DPRD.

"Sebenarnya kita berharapnya secara institusi, tapi dari penyampaian dari beberapa orang itu saya rasa sudah mampu mewakili lah, substansinya dapat diterima," ucapnya saat ditemui usai pertemuan itu.

Kini, Tomi berharap agar permasalahan ini segera diselesaikan agar karyawan bisa bekerja kembali. (zr/don)


Share to