Kebiasaan Warga Jember Mandi di Sungai, Dinkes: Meningkatkan Potensi Penularan Penyakit

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Thursday, 19 Oct 2023 18:15 WIB

Kebiasaan Warga Jember Mandi di Sungai, Dinkes: Meningkatkan Potensi Penularan Penyakit

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kegiatan pemanfaatan sungai sebagai tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) ternyata masih marak ditemui di wilayah Kota Jember. Padahal, hal ini mampu meningkatkan potensi penularan penyakit lewat air, dan sangat kontradiktif dengan tujuan sanitasi.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait. Terutama tentang seberapa bahaya kegiatan MCK di sungai ini.

Staf Kesehatan Lingkungan Bidang Kesmas Siti Na'isah menjelaskan bahwa pihaknya selama ini berusaha memberi edukasi terkait pentingnya memutus mata rantai penyebaran penyakit melalui air sungai. khusunya penyakit diare melalui kader-kader posyandu yang ada ditiap desa.

"Penyuluhannya biasanya kami lewat PKK, posyandu yang rutin diadakan satu bulan sekali. Di situ kami berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat pada pentingnya sanitasi di lingkungan masing-masing," katanya saat ditemui tadatodays.com, Kamis (19/10/2023) sekitar pukul 15.30.

Menurut Siti, ada beberapa faktor yang mendasari perilaku MCK di sungai masih dilakukan sampai hari ini. Khususnya mereka yang berada di bantaran sungai wilayah kota. Salah satunya faktor adalah kebiasaan.

"Dari penelitian kami, ada beberapa faktor utama kenapa masih ada masyarakat yang menggunakan sungai sebagai MCK. Yang pertama karena mereka memang tidak punya jamban. Yang kedua, sumber air mereka berkurang akibat cuaca ekstrem, dan ketiga itu sudah menjadi kebiasaan," jelasnya

Mengubah pandangan masyarakat bahwa kamar mandi di rumahnya hanya untuk tamu, juga menjadi pekerjaan rumah (PR) Dinkes sampai hari ini.  "Alasan mereka biasanya adalah kurang nyaman, atau jamban tersebut dikhususkan untuk para tamu saja sehingga mereka lebih memilih sungai dengan alasan lebih kenyamanan," imbuh Siti.

Kemudian terkait masyarakat yang tidak, atau belum memiliki jamban, pihaknya terus berupaya bersinergi dengan OPD terkait, dalam hal ini adalah Cipta Karya untuk pengadaan jamban. "Karena Dinkes sejauh ini hanya sebatas pemberdayaan. Untuk pembangunan fisiknya dan pemenuhan fasilitas, biasanya lewat cipta karya," katanya mengakhiri percakapan. (dsm/why)


Share to