Kritik Kebijakan, LSM Harimau dan PKL Lurug Kantor Wali Kota Probolinggo

Khoiri Afandy
Khoiri Afandy

Tuesday, 28 Oct 2025 20:58 WIB

Kritik Kebijakan, LSM Harimau dan PKL Lurug Kantor Wali Kota Probolinggo

DAMAI: Aksi damai dari LSM Harimau dan perwakilan PKL di depan kantor Wali Kota Probolinggo, Selasa (28/10/2025).

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Puluhan massa dari LSM Harimau Kota Probolinggo bersama perwakilan pedagang kaki lima (PKL) Kota Probolinggo, menggelar aksi damai di depan kantor wali kota Probolinggo, Selasa (28/10/2025). Dalam aksi ini massa menyuarakan kritik konstruktif terhadap sejumlah kebijakan pembangunan.

Ketua DPW LSM Harimau Jawa Timur Arif Billah dalam orasinya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap sejumlah kebijakan pembangunan yang dinilai masih kurang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial masyarakat.

“Kami membawa aspirasi masyarakat yang mencintai lingkungan, budaya, dan kesejahteraan sosial. Secara normatif kami memahami penjelasan pemerintah, tetapi di lapangan masih banyak hal yang perlu dibenahi,” ujar Arif.

Aksi tersebut berlangsung tertib dengan pengamanan ketat dari unsur kepolisian, TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Setelah berorasi di depan kantor pemkot, massa aksi ditemui pimpinan daerah.

AKSI: Wali Kota Aminuddin bersama Wawali Ina Dwi Lestari dan pimpinan DPRD Kota Probolinggo saat menemui massa aksi di depan kantor pemkot.

Wali Kota dr Aminuddin tampak menemui massa dengan didampingi Wawali Ina Dwi Lestari, Ketua DPRD Dwi Laksmi Shynta Kusumawardhani dan Wakil Ketua DPRD Santi Wilujeng Prastiyani. Selain itu, jajaran Forkopimda juga tampak turun langsung menemui massa di depan kantor wali kota.

Wali Kota Aminuddin kemudian mengundang perwakilan massa aksi untuk berdialog. Pertemuan digelar di ruang lobi kantor wali kota. 

Dalam dialog tersebut, Arif Billah menyampaikan berbagai masukan dari masyarakat. Mulai dari peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan hingga evaluasi pelayanan publik. Ia menegaskan bahwa kedatangannya bukan untuk menentang, melainkan untuk memberikan kritik yang bersifat membangun.

“Kami datang membawa semangat kolaborasi, bukan konfrontasi. Kami mendukung program kerja pemerintah kota, sekaligus membawa aspirasi agar pembangunan ke depan lebih maksimal dan berpihak pada masyarakat kecil,” jelas Arif.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Aminuddin menyampaikan rasa terima kasih atas sikap terbuka dan masukan konstruktif dari para peserta aksi. “Kami menyambut baik setiap kritik dan saran. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi seperti ini penting agar pembangunan berjalan lebih tepat sasaran,” tutur Wali Kota.

Ia menegaskan bahwa seluruh program pembangunan di Kota Probolinggo dijalankan secara transparan dan sesuai dengan prosedur. Proyek seperti revitalisasi alun-alun, lanjutnya, telah disertai komitmen terhadap pelestarian lingkungan, termasuk penanaman kembali pohon dan perbaikan taman kota.

“Setiap tahapan kami lakukan terbuka, mulai dari perencanaan DED hingga pelaksanaan. Semua mengacu pada aturan, agar tidak ada yang dirugikan,” tambahnya.

Wali Kota berharap momentum dialog ini menjadi awal sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan yang berkelanjutan. “Kritik dan aspirasi masyarakat adalah bahan evaluasi bagi kami. Dengan komunikasi yang baik, kita bersama dapat mewujudkan Kota Probolinggo yang lebih maju, transparan, dan sejahtera,” ujarnya. (ndy/why)


Share to