Master Plan Relokasi 2 Puskesmas Dianggarkan Rp 400 Juta, Banggar Soroti Pustu Terbengkalai

Alvi Warda
Alvi Warda

Thursday, 03 Jul 2025 10:22 WIB

Master Plan Relokasi 2 Puskesmas Dianggarkan Rp 400 Juta, Banggar Soroti Pustu Terbengkalai

BANGGAR: Rapat Badan Anggaran di DPRD Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Probolinggo mempertanyakan alokasi anggaran Rp 400 juta untuk penyusunan master plan relokasi dua puskesmas di Kota Probolinggo. Sebab, anggaran yang dinilai besar itu dialokasikan di tengah kondisi sejumlah pustu (puskesmas pembantu) yang terbengkalai dan tidak beroperasi optimal.

Dua puskesmas yang direncanakan relokasi tersebut ialah Puskesmas Sukabumi dan Puskesmas Kanigaran. Relokasi dibutuhkan untuk perluasan bangunan yang saat ini kurang memadai. Di tahun 2025 ini, sudah masuk tahap master plan atau rencana yang menggambarkan konsep tata ruang secara menyeluruh dengan anggaran Rp 400 juta.

Hal ini terungkap dalam Rapat Banggar DPRD Kota Probolinggo pada Rabu (2/7/2025) malam. Anggota Banggar Sukur mengatakan, untuk master plan saja pemkot bisa menanggarkan ratusan juta. Namun kenapa pustu sampai terbengkalai.

"Kita ambil contoh saja di Mangunharjo, itu ada Pustu. Waduh bu, itu jadi RTH kalau dibiarkan terus menerus. Rumput tumbuh liar, kumuh dan keliatan banget terbengkalai. Itu dianggarkan Rp 1 juta saja buat bersih-bersih, beres. Pemkot gak melihat kesitu ta?" katanya.

Menurut Sukur, prioritas pembangunan kesehatan dinilai belum tepat sasaran. Ia khawatir rencana relokasi dua puskesmas tersebut dikhawatirkan akan menambah beban anggaran daerah tanpa menyelesaikan permasalahan mendasar pelayanan kesehatan di tingkat bawah. "Ini kan bertentangan dengan Probolinggo bersolek. Mau bersolek tapi Pustu kumuh," ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo dr Nurul Hidayati mengatakan sebetulnya untuk mendukung Kota Probolinggo bersolek, pemkot mengalokasikan Rp 180 juta untuk pengecetan 6 puskesmas. "Kami anggarkan sekian di tahun ini," kata dr Ida, sapaan dr Nurul Hidayati.

Sedangkan soal master plan, dr Ida mengatakan masih rencana tata ruang. "Ini masih rencana tata ruang, dan memang disetujui dengan anggaran satu puskesmas Rp 200 juta," tuturnya. (alv/why)


Share to