Pembobol ATM BNI Depan Eratex Pernah Lakukan Kejahatan Serupa

Syarif Hidayatullah
Syarif Hidayatullah

Tuesday, 28 May 2019 05:23 WIB

Pembobol ATM BNI Depan Eratex Pernah Lakukan Kejahatan Serupa

GELAR KASUS: Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal membeberkan detil pembobolan ATM yang dilakukan dua pelaku. Dari oengembangan kasus, diketahui dua pelaku merupakan residivis kasus serupa yang pernah beraksi di Jawa Barat.

PROBOLINGGO - Polres Probolinggo Kota melakukan gelar perkara pembobolan ATM BNI yang terjadi Sabtu (25/5) dini hari lalu sekaligus olah TKP. Dipimpin langsung oleh Kapolresta AKBP Alfian Nurrizal, gelar perkara diadakan di depan ATM BNI Eratex Djaja, Senin (27/5) siang sekira pukul 11.00 WIB.

Dari keterangan kepolisian terungkap, kedua pembobol ATM merupakan komplotan yang berpengalaman melakukan kejahatan serupa di wilayah Jawa Barat. Keduanya bahkan pernah dihukum atas kejahatannya membobol ATM. Karena itu, spesialis pembobol ATM ini memilih waktu dini hari untuk melancarkan aksinya.

AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, modus yang digunakan kedua pelaku termasuk modus lama. Yaitu, pelaku merekayasa arus pada ATM menggunakan saklar khusus yang bisa mengubah arus AC menjadi DC. "Setelah arusnya diubah, pelaku menggunakan aplikasinya sendiri untuk bertransaksi di ATM,” jelasnya sambil menunjukkan sejumlah alat yang digunakan pelaku seperti saklar listrik, remote, sejumlah kartu ATM dan tongsis yang sudah dimodifikasi serta cat semprot dalam kaleng (Pylox).

Pelaku kemudian menggunakan ATM miliknya yang bersaldo Rp 2,6 juta untuk memancing keluarnya uang dari mesin. Agar uang keluar dengan lancar, mereka mengganjal lubang keluarnya uang dengan tongsis berujung tipis yang sudah dimodifikasi sesuai kebutuhan pelaku. "Untuk menghilangkan jejak, sebelum beraksi mereka menyemprot kamera cctv di ATM dengan cat pylox. Sedangkan untuk memasukkan kartu, mereka menggunakan bantuan remote control," sambung Kapolresta.

Dengan cara tersebut, pelaku menguras ATM hingga memperoleh uang tunai Rp 20 Juta. "Modus operandi yang sama telah dilakukan di Pekalongan dan Sragen sebelum keduanya beraksi di Probolinggo," terangnya.

Pelaku, sambung AKBP Alfian, sebenarnya ada 3 orang. Yakni Sugiono (45) warga Kelurahan Tegal Gede , Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sedang rekannya Susilo Hadi Hermansyah (54) warga Komplek Puri Serpong Desa Setu, Kacamatan Setu, Tangerang, Jawa Barat. "Satu lagi juga berinisial S kabur menggunakan kendaraan roda empat saat kedua rekannya tertangkap petugas. Jadi huruf awal pelaku, semuanya S. S yang satunya kabur dan masih kita buru,” tambahnya.

Keberhasilan polisi menangkap pelaku, tak lepas dari kesigapan petugas SSI (Swadharma Sarana Informatika (SSI). SSI merupakan vendor yang disewa BNI untuk melakukan pemantauan terhadap ATM. Pada saat kejadian, petugas SSI curiga dengan sinyal ATM yang mengalami On/ Off dengan sendirinya. Mereka pun meluncur ke lokasi kejadian dan segera menghubungi petugas Polres Probolinggo Kota dan pihak BNI sendiri setelah melihat aktivitas yang emncurigakan dari kedua pelaku. Alhasil, usai melancarkan aksinya, kedua pelaku langsung ditangkap dan digelandang ke Polsek Mayangan untuk dimintai keterangan.

Sementara itu, Pimpinan BNI cabang Kota Probolinggo Sri Wijayanti membenarkan, kalau pihaknya menggandeng pihak ketiga, yakni SSI untuk melakukan pengamanan. Meski demikian ia juga berharap masyarakat tetap melapor kepada petugas kepolisian jika mendapati kejadian mencurigakan. "Kami memakai jasa keamanan SSI. Tapi kami juga meminta bantuan masyarakat,” tandasnya singkat. (ang/hvn)

 


Share to