Pemkot Probolinggo Sudah Menganggarkan Alkes RSUD Baru Rp 2 Miliar

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Thursday, 17 Mar 2022 20:20 WIB

Pemkot Probolinggo Sudah Menganggarkan Alkes RSUD Baru Rp 2 Miliar

SYARAT: Dalam RDP yang digelar Komisi III DPRD Kota Probolinggo, diketahui bahwa Pemkot setempat telah menganggarkan dana Rp 2 miliar untuk pengadaan alat kesehatan RSUD Ar-Rozy yang masih dalam tahap pembangunan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Proyek RSUD Ar-Rozy yang merupakan rumah sakit pelat merah di Jl. Prof Hamka Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, masih terus dikerjakan. Mesk progres proyek tersebut masih tahap pembuatan fondasi, namun Pemkot Probolinggo sudah berencana mengalokasikan anggaran alat kesehatan (alkes) senilai Rp 25 miliar.

Hal itu terungkap saat Komisi III DPRD Kota Probolinggo menggelar rapat dengar pendapat (RDP) pada Kamis (17/3/2022), sekira pukul 09.00-11.00 WIB. RDP dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III Agus Riyanto.

RDP itu dihadiri Plt. Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr. Abraar Kuddah dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB), dr. Nurul Hasanah Hidayati.

Nurul mengatakan, pengadaan alkes ini untuk menunjang sarana dan prasarana untuk RSUD Ar-Rozy. Menurutnya, anggaran sebesar Rp 25 miliar itu untuk pengadaan alkes yang cukup banyak.

Pengadaan alkes itu, kata Nurul, untuk memenuhi 4 pelayanan utama yang merupakan fasilitas dasar. Misalnya, kamar operasi dan rawat inap, serta alkes pelayanan lainnya. "Nilainya Rp 25 miliar," ucapnya.

Sementara itu, dr. Abraar mengatakan bahwa RSUD Ar-Rozy ini nantinya bertipe C. Sebab, pembangunan itu harus melihat anggaran yang dibutuhkan. "Tipe rumah sakit itu tergantung jumlah tempat tidur, bentuk pelayanannya, dan layanan unggulan," katanya.

Sementara itu, Ketua  Komisi III Agus Riyanto berpendapat bahwa alkes ini harus dibeli bersamaan dengan pembangunan rumah sakit. Di sisi lain, alkes ini juga sebagai salah satu syarat tipe rumah sakit.

Untuk pengadaannya sendiri masih akan melihat apakah peralatan yang dibutuhkan sudah ada di e-katalog atau tidak. Jika tidak tersedia di e-katalog, maka pengadaannya akan ditenderkan.

Karena itu, anggaran Rp 25 miliar untuk alkes itu tetap akan dibelanjakan. “Tetapi, anggaran masih direview,” kata Agus. (ang/don)


Share to