Progres Perbaikan Jalur Gumitir, Antisipasi Longsor, Pasang Bronjong di Tikungan Khokap

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 26 Aug 2025 12:41 WIB

Progres Perbaikan Jalur Gumitir, Antisipasi Longsor, Pasang Bronjong di Tikungan Khokap

BRONJONG: Proses pasangan bronjong rangkaian kawat baja di sepanjang tikungan Khokap (KM 235+650) perbaikan Jalur Gumitir.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Proyek perbaikan Jalur Gumitir terus dikebut. Setelah pengerjaan di tikungan Mbah Sengo (KM 233+500), kini giliran tikungan Khokap (KM 235+650) yang mendapat penanganan. Di lokasi ini, kontraktor mulai memasang bronjong untuk memperkuat struktur jalan sekaligus mencegah longsor susulan.

Pantauan tadatodays.com, Selasa (26/8/2025), sejumlah pekerja tampak menata beronjong di tepi jalan. Bronjong tersebut berupa rangkaian kawat baja berbentuk kotak yang diisi batu pecah, kemudian ditata di sisi jalur bekas longsoran. Sebelum pemasangan, kontraktor lebih dulu melakukan penggalian tanah sedalam dua meter sebagai fondasi.

Koordinator lapangan proyek, Muafi, menjelaskan bahwa pemasangan bronjong ini merupakan tahap lanjutan setelah sebelumnya dilakukan pengeboran bored pile. Total ada 15 titik bored pile yang dikerjakan dengan kedalaman bervariasi antara 12 hingga 17 meter. “Setelah pengeboran selesai, baru dilanjutkan dengan pemasangan bronjong untuk memperkuat tebing,” ungkapnya, Selasa (26/8/2025) siang.

Ia menambahkan, pemasangan bronjong ini membutuhkan ketelitian tinggi karena berhubungan langsung dengan kondisi tanah di jalur rawan longsor. “Kalau hanya diperbaiki permukaan jalannya saja, tidak akan bertahan lama. Makanya harus diperkuat dengan bored pile dan bronjong,” tambahnya.

Untuk mempercepat progres, kata dia, kontraktor mengerahkan 10 pekerja di lokasi. Sebagian bahkan harus bekerja lembur. Hal ini dilakukan agar pemasangan bronjong bisa rampung sebelum batas waktu 24 September 2025. “Setelah itu masih ada pekerjaan lain, yaitu pemasangan caping beam di atas bored pile untuk menambah kekuatan bahu jalan,” kata Muafi.

Caping beam sendiri berfungsi sebagai pengikat bored pile agar lebih kokoh dan mampu menahan beban jalan. Tahap ini dianggap penting, mengingat jalur Gumitir merupakan lintasan utama kendaraan berat yang setiap hari melintas.

Lokasi pemasangan bronjong di tikungan Khokap ini bukan tanpa alasan. Jalan tersebut sebelumnya merupakan titik longsor besar yang sempat memakan badan jalan. Akibatnya, jalur Gumitir beberapa waktu lalu sempat terganggu dan menimbulkan antrean panjang kendaraan.

“Karena ini bekas longsor, tanahnya harus diurug dulu untuk dijadikan pijakan. Beronjong dipasang agar tanah tidak mudah bergeser dan bisa dilalui drainase,” jelas Muafi.

Dengan ketinggian sekitar dua meter, beronjong diharapkan mampu menahan beban tanah dan air hujan. Struktur ini juga berfungsi sebagai dinding penahan agar longsor serupa tidak kembali terjadi di lokasi yang sama.

Jalur Gumitir dikenal sebagai akses vital yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi. Jalur ini sekaligus menjadi pintu masuk menuju Pulau Bali bagi kendaraan logistik maupun penumpang dari Jawa Timur bagian barat.

Namun, jalur yang didominasi tikungan tajam dan tebing curam ini juga kerap menjadi titik rawan longsor. Terlebih saat musim penghujan. Karena itu, proyek penguatan jalan dengan bored pile dan beronjong ini dianggap strategis.

Muafi berharap pekerjaan di tikungan Khokap bisa selesai sesuai jadwal. Ia juga memastikan pengerjaan dilakukan sesuai standar teknis agar hasilnya maksimal. “Kami berharap dengan pemasangan beronjong ini, jalan lebih stabil dan tidak lagi rawan longsor,” ujarnya.

Ke depan, masyarakat dan pengguna jalan diharapkan ikut mendukung dengan tetap berhati-hati saat melintasi Jalur Gumitir. Sebab, meski sudah diperkuat, kondisi geografis jalur ini tetap rawan terutama saat curah hujan tinggi. (dsm/why)


Share to