Proyek Hanggar Mesin RDF DLH Kota Probolinggo Ditarget Selesai 26 November, Komisi III Pesimis

Alvi Warda
Alvi Warda

Thursday, 13 Nov 2025 15:44 WIB

Proyek Hanggar Mesin RDF DLH Kota Probolinggo Ditarget Selesai 26 November, Komisi III Pesimis

HANGGAR: Proyek pembangunan hanggar mesin RDF di DLH Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Komisi III DPRD Kota Probolinggo Kamis (13/11/2025) melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek pembangunan hanggar mesin RDF (Refuse-Derived Fuel) atau bahan bakar alternatif, milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo. Proyek tersebut ditarget selesai pada 26 November 2025. Namun, Komisi III pesimis.

Hanggar RDF adalah bangunan yang menampung mesin-mesin untuk mengolah sampah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif. RDF dibuat dengan mencacah, mengeringkan, dan memadatkan sampah, agar memiliki nilai kalori tinggi seperti bahan bakar, dan kemudian diproses di dalam hanggar ini.

Hanggar mesin RDF ini berlokasi di TPA Bestari, Kota Probolinggo. Pembangunannya dinggarkan sebesar Rp 1.999.999.200, dikerjakan oleh CV Ika Mulya Cipta Mandiri Jember. Mulai pengerjaan sekitar September dan ditarget rampung 26 November 2025.

PROYEK: Komisi III DPRD Kota Probolinggo saat sidak proyek pembangunan hanggar mesin RDF di DLH Kota Probolinggo. 

Anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo Robit Riyanto mengaku pesimis proyek pembangunan tersebut rampung sesuai target waktu. Sebab, berdasarkan hasil sidak, bahan bangunan yang dibutuhkan belum tersedia. "Kita pesimis ini tidak selesai, tapi DLH yakin rampung," ujarnya.

Namun menurut Robit, pihaknya tetap menghargai upaya DLH. "Kami semuanya tetap menghargai menghormati kami terus mendorong agar supaya pekerjaan ini selesai sesuai dengan jadwal yang tidak tertera di papan apa itu nama itu," katanya.

Robit menyatakan, mesin RDF ini seharusnya menjadi priotitas, karena akan sangat membantu menyelesaikan persoalan sampah di Kota Probolinggo. "Kalau ini selesai, otomatis bisa membantu masyarakat Kota Probolinggo yang satu harinya itu bisa menampung satu ton (sampah, red). Mungkin sampah di Kota Probolinggo nanti akhirnya bisa terselesaikan semua," ujarnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Probolinggo Retno Wandansari mengatakan optimis rampung. Pengerjaan akan dikebut mulai dari pengecoran. "Ini yang paling besar pengerjaannya cor-coran ya. Harus diselesaikan seminggu kedepan. Kalau sudah dicor semua insyallah, bisa selesai," katanya.

Menurutnya, kendala yang dihadapi ialah tidak tersedianya bahan yang dibutuhkan. Selain itu, DLH menemukan pelaksana proyek menggunakan metode yang salah. "Ya ketersediaan bahan lalu dari metode itu salah. Akhirnya atas rekomendasi Komisi III, kita perbaiki," tuturnya.

Nantinya, mesin RDF ini akan menjadi bahan alternatif yang dihasilkan dari olahan sampah non-organik bernilai kalor tinggi, seperti plastik, kain, kertas dan karet. (alv/why)


Share to