Reses Perdana DPRD Kota Probolinggo, Wakil Ketua Dewan Dicurhati soal Bansos dan Begal

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Sunday, 08 Dec 2024 09:51 WIB

Reses Perdana DPRD Kota Probolinggo, Wakil Ketua Dewan Dicurhati soal Bansos dan Begal

RESES: Wakil Ketua 2 DPRD Kota Probolinggo Santi Wilujeng Prastyani melakukan reses di daerah pemilihan 4 (Kecamatan Kedopok).

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - DPRD Kota Probolinggo memasuki masa reses sidang 1 tahun 2024/2025. Reses merupakan kesempatan para anggota DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Wakil Ketua 2 DPRD Kota Probolinggo Santi Wilujeng Prastyani melakukan reses di daerah pemilihan 4 (Kecamatan Kedopok).

Salah satu lokasi resesnya berada di rumah warga di sekitar jalan Mastrip, kelurahan Kedopok, Sabtu (7/12/2024) sore. Pertemuan politisi PDI Perjuangan itu dihadiri oleh dihadiri oleh warga dari berbagai macam latar belakang.

Salah satu warga yang hadir, Sihab, 50, mengeluhkan tentang penyaluran bansos yang perlu ada pembaharuan data. Menurutnya, bansos layaknya diberikan kepada masyarakat yang benar-benar kurang mampu atau pendapatnya dibawah rata-rata. Dan apabila sudah dikatakan mampu, baiknya bansos tersebut dicabut dan dialihkan ke lainnya.

“Jangan karena dekat RT/RW yang bersangkutan dapat bansos. Kalau sudah mampu jangan lagi dikasih bansos bu. Kalau masih kuat bekerja jangan dikasih bantuan menetap, kasih saja bantuan sesuai kemampuannya untuk buka usaha,” katanya.

Tidak melulu perkara bansos, hal lain yang disampaikan warga juga perkara maraknya begal yang disebabkan kurangnya penerangan di wilayah jalan Mastrip. Muhammad, 45, kepada Santi mengeluh kalau jalan disekitar rumahnya minum penerangan, dan menjadi langganan aksi kejahatan kriminal.

“Jalan Mastrip perempatan SMKN 1 ke selatan ini minim sekali penerangan ibu. Banyak tidak kejahatan terjadi, terutamanya begal dan jambret. Kami mohon dibantu ibu agar bisa ditambah penerangannya,” kata Muhammad.

Santi mendengarkan dan menyerap aspirasi dari setiap warga yang ada di wilayah dapilnya. Dia berkomitmen setiap aspirasi dari warga tersebut akan menjadi bagian penting yang akan dikawal sampai tuntas.

“Saya mendengarkan dan berkomunikasi untuk menyerap aspirasi warga secara langsung. Bagaimana persoalan ini harus langsung dipecahkan untuk kami bawa kepada pemkot,” kata Santi.

Menanggapi perkara bansos, Santi mengatakan bahwa saat ini dinas terkait sudah melakukan pemadaman data. Jadi khusus bagi penerima bansos yang sudah penghasilannya diatas rata-rata, tidak lagi mendapat bantuan.

Sementara untuk penerangan di wilayah jalan Mastrip, Santi juga membenarkan hal demikian. Dan perlu secepatnya mendapat perhatian, karena hal ini mengancam keselamatan warga. (mel/why)


Share to