Tambak DGS Ditutup Sementara, DPRD Jember Minta Investigasi Area Pertanian yang Tercemar

Dwi Sugesti Megamuslimah
Wednesday, 19 Mar 2025 09:56 WIB

RDP: Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ari Fyanto saat RDP terkait masalah tambak udang DGS di Kepanjen.
JEMBER, TADATODAYS.COM - DPRD Jember meminta tambak modern Delta Guna Sukes (DGS) di Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, untuk menutup usahanya sampai batas waktu yang belum ditentukan. Selanjutnya DPRD minta dilakukan investigasi area pertanian terdampak pencemaran.
Hal itu merespon banyaknya aduan yang masuk terkait dugaan pencemaran limbah dari tambak yang diketahui membudidaya udang jenis vaname itu. Pencemaran tersebut ditengarai merusak lahan persawahan di sekitar tambak.
Tak tanggung, setidaknya ada 200 hektare sawah tidak bisa ditanami oleh petani. Jumlah fantastis itu merupakan kerusakan yang disebabkan sejak tambak DGS pertama didirikan yakni di tahun 1988.
Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ari Fyanto menyebut, dalam proses penghentian sementara tersebut, pihak DRPD Jember akan melalukan koordinasi dengan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta para Aparat Penegak Hukum (APH).
"Kami merekomendasikan agar tambak DGS ini ditutup sementara. Nantinya kami akan bersinergi, berkomunikasi, dan koordinasi dengan pihak Satpol PP maupun APH dalam rangka melaksanakan rekomendasi yang diperintahkan oleh DPRD Kabupaten Jember ini," tegasnya Rabu (19/3/2025).
Nantinya, lanjut Candra, pihaknya akan melakukan pengawasan langsung terhadap proses penghentian sementara operasi PT DGS dan tambak-tambak udang lainnya yang disinyalir turut menyumbang pencemaran lingkungan.

"Kami akan melakukan pengawasan langsung terhadap proses penghentian sementara PT DGS dan tambak-tambak yang ada di daerah aliran tersebut," lanjutnya.
Selama proses penghentian itu, DPRD Jember akan meminta investigasi untuk memetakan luasan tanah pertanian yang terdampak oleh limbah tambak udang tersebut. Adapun estimasi waktunya tidak bisa dipastikan.
"Kami minta OPD terkait untuk melakukan pemetaan terhadap berapa luasan tanah pertanian yang benar-benar terdampak di daerah aliran sungai tersebut," lanjutnya.
Lebih lanjut, tidak hanya PT DGS, nantinya tambak udang rakyat yang beroperasi di daerah tersebut juga akan dilakukan pengecekan serta ditutup sementara.
"Berdasarkan pendalaman di daerah aliran sungai tersebut, tidak hanya PT DGS yang ada, tapi masih banyak tambak-tambak rakyat juga yang beroperasi di daerah tersebut. Maka penting agar semua pihak yang dianggap terindikasi mencemari sungai itu harusnya juga ditutup," katanya.
Sementara itu, Direktur PT DGS Chandra Indrianto menolak memberikan pernyataan apapun usai tambak udang miliknya dihentikan sementara. Pihaknya langsung meninggalkan gedung DPRD Jember tanpa sepatah katapun. (dsm/why)




Share to
 (lp).jpg)