BBM Masih Langka di Jember, Ambulans dan Damkar Dapat Prioritas

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 29 Jul 2025 18:55 WIB

BBM Masih Langka di Jember, Ambulans dan Damkar Dapat Prioritas

ANTRE BBM: Kondisi antrean pengendara roda dua di SPBU Ajung.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Di tengah kelangkaan BBM yang melanda Kabupaten Jember, pemkab memastikan kendaraan layanan darurat seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran tetap mendapat prioritas pengisian bahan bakar.

Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Pertamina agar ambulans tidak terhambat operasionalnya.  “Ambulans jadi prioritas utama. Kami pastikan kendaraan layanan kesehatan tetap aman, terutama untuk kondisi darurat,” ujar Fawait, Selasa (29/7/2025).

Penegasan itu diperkuat oleh Kepala Dinas Kesehatan Jember, Akhmad Helmi Luqman. Ia mengatakan, saat ini Dinkes telah menjalin komunikasi intensif dengan asosiasi SPBU dan Pertamina agar seluruh SPBU yang ditunjuk memprioritaskan kendaraan darurat.

“Hari ini kami kumpulkan perwakilan SPBU untuk menyepakati mekanisme pelayanan BBM bagi ambulans dan kendaraan darurat lain seperti damkar,” ujar Helmi, Selasa (29/7/2025) sore.

Menurut Helmi, tidak semua SPBU akan melayani ambulans secara prioritas. Pemerintah menetapkan sejumlah SPBU strategis di wilayah barat, timur, utara, selatan, dan pusat kota Jember untuk jadi titik pengisian utama.

“SPBU yang ditunjuk akan kami tentukan bersama Pertamina. Fokusnya adalah wilayah sebaran agar layanan cepat dan tidak mengganggu antrean umum,” jelasnya.

Saat ini, Jember memiliki 50 unit ambulans milik puskesmas dan sekitar 248 ambulans desa. Namun, dalam skema prioritas, ambulans puskesmas akan didahulukan karena dianggap lebih mudah dikontrol.

“Kami prioritaskan ambulans puskesmas karena mereka lebih sering merujuk pasien dan lebih terpantau sistemnya. Ambulans desa yang kesulitan BBM bisa sementara difasilitasi dengan ambulans puskesmas,” paparnya.

Helmi juga memastikan, kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk fasilitas milik pemerintah. Fasilitas kesehatan swasta seperti klinik dan rumah sakit juga akan difasilitasi untuk mengakses BBM secara prioritas.

“Kami ingin pastikan semua layanan kesehatan bisa berjalan normal. Kelangkaan BBM tidak boleh mengganggu layanan darurat,” katanya. (dsm/why)


Share to