Dapur MBG Jember Capai 10 Titik, Wonoasri Jadi yang Pertama di Selatan

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Monday, 29 Sep 2025 18:24 WIB

Dapur MBG Jember Capai 10 Titik, Wonoasri Jadi yang Pertama di Selatan

MBG: Siswa siswa MIM 03 Wonoasri saat menyantap MBG.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bergulir di Kabupaten Jember. Terbaru, dapur MBG resmi beroperasi di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Senin (29/9/2025) siang. Nantinya, dapur tersebut diproyeksikan bakal mendistribusikan 4000 pax MBG setiap harinya.

Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Bahkan, dalam setiap kegiatan turun ke lapangan, dirinya kerap menerima pertanyaan dari warga soal kapan anak-anak mereka bisa mendapat makan bergizi.

“Emak-emak banyak yang nanya, kapan anak saya dapat makan siang bergizi. Artinya, program ini benar-benar ditunggu masyarakat,” ungkap Bupati Fawait.

Ia menilai, MBG bukan hanya soal pemenuhan gizi anak-anak, tetapi juga memberi dampak langsung terhadap perekonomian daerah. Pasalnya, kebutuhan bahan pangan seperti tempe, tahu, telur, dan sayur akan meningkat seiring bertambahnya dapur yang beroperasi.

“Kalau nanti 220 dapur MBG di Jember sudah aktif, otomatis pelaku usaha kecil akan tumbuh, peternak ayam petelur berkembang, dan investasi baru masuk,” ujarnya.

Bupati yang akrab disapa Gus Fawait itu juga menyebut, keberadaan dapur MBG menciptakan lapangan kerja baru. Di dapur Wonoasri saja, ada 52 relawan yang kini aktif bekerja. “Yang awalnya tidak bekerja, sekarang bisa dapat penghasilan. Efek domino program ini luar biasa,” tambahnya.

Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai arahan presiden, Pemkab Jember telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG. Satgas ini bertugas melakukan pengawasan dan evaluasi di setiap titik dapur.

“Secara umum pelaksanaannya di Jember sudah baik, lebih dari 90 persen. Kalau ada yang perlu dikoreksi, akan kami perbaiki. Tidak ada yang sempurna, yang penting masyarakat merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Ia optimistis, MBG akan menjadi penggerak pembangunan dari desa. Selain menjamin anak-anak mendapat asupan gizi seimbang, program ini juga memperkuat ekonomi lokal. “Anak-anak sehat, masyarakat kerja, ekonomi desa bergerak. Inilah semangat MBG,” pungkasnya.

Sementara, salah satu siswa MIM 03 Wonoasri, Muhammad Abizar Zakaria, mengaku meskipun sempat sarapan di rumahnya, Abi senang dengan adanya program MBG yang masuk ke sekolahnya.  Sebab, ia bisa makan bersama kawan sekelasnya.

"Seneng dapat MBG. Hari ini menunya ayam goreng tepung, tahu goreng, sayur buncis jagung sama buah anggur. Senang bisa makan siang sama teman-teman," ungkap anak yang duduk dibangka kelas 5 itu.

Sebagai informasi, dapur di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo menajadi dapur ke 10 yang beroperasi di Jember. Dan menjadi dapur MBG pertama diwilayah selatan. Adapun titik dapur MBG yang tersebar di Kabupaten Jember diantaranya di Patrang, Bintoro, Semboro, Rejoagung 1 dan 2, Kaliwates, Gumukmas, Sumberwringin Sukowono, Silo, dan Tempurejo. (dsm/why)


Share to