Dilaporkan Jadi Korban Pemerasan Oknum Wartawan, Kalapas Jember Membantah

Andi Saputra
Andi Saputra

Wednesday, 30 Jun 2021 17:44 WIB

Dilaporkan Jadi Korban Pemerasan Oknum Wartawan, Kalapas Jember Membantah

DUGAAN PEMERASAN: Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna, membenarkan adanya aduan terkait dugaan pemerasan oleh oknum wartawan terhadap Kalapas Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kasus dugaan pemerasan dengan mengatasnamakan wartawan kembali terjadi di Kabupaten Jember. Kali ini, Kalapas Kelas II A Jember Yandi Suyandi dan warga binaan lapas   disebut menjadi korban pemerasan oknum wartawan berinisial EC.

Surat aduan kasus tersebut telah diterima Satreskrim Polres Jember tertanggal 26 Juni 2021, dengan pengadu Anton Hartono Sukardi, warga kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.

Dalam surat itu disebutkan bahwa, pada tanggal 11 April 2021 lalu, telah terjadi upaya pemerasan kepada warga binaan Lapas Kelas II Jember atas anama Alisius Sri MS oleh oknum wartawan berinisial EC.

Sebelum melancarkan dugaan pemerasan, EC terlebih dahulu mengirim surat somasi kepada Kalapas Yandi Suyandi yang isinya akan mempublikasi persoalan jual beli fasilitas keluar masuk lapas.

Surat somasi itu disampaikan melalui Wahyudita selaku Kepala KPLP Jember. Dalam somasinya, EC juga meminta uang tutup mulut sebesar Rp 300 juta.

Jika permintaannya tidak dipenuhi, EC mengancam akan memberitakan persoalan tersebut ke media online.

Dalam surat aduannya, Anton menyebutkan bahwa pada tanggal 26 Juni 2021 terduga pelaku telah menerima uang sebesar 12 juta rupiah dari Alisius Sri MS.

Saat dikonfirmasi tadatodays.com pada Rabu (30/6) siang, Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna membenarkan adanya laporan dugaan pemerasan tersebut.

Komang mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami laporan tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan pihak-pihak terkait," ujarnya.

Komang menyebut, jika penyelidikan selesai dilakukan, pihaknya akan segera melakukan gelar perkara.

Terpisah, Kalapas kelas II A Jember Yandi Suyandi, saat dikonfirmasi tadatodays.com melalui sambungan telepon, mengaku tidak merasa diperas atau ditekan oleh pihak wartawan menapun. "Nggak benar itu, gak ada pemerasan," kata Yandi.

Begitu juga dengan laporan ke Polres Jember terkait pemerasan kepada warga binaan yang menyeret namanya, juga dibantah oleh Yandi.

Ia memastikan bahwa dirinya tidak pernah terlibat masalah dengan wartawan. Oleh karena itu ketika terdapat berita dirinya menjadi korban pemerasan, pihaknya langsung mengklarifikasi ke Kapolres Jember dan menyampaikan bahwa dirinya tidak tahu menahu terkait kasus yang tengah mencuat itu. "Siapa yang lapor itu, saya kaget kalau ada berita itu," ujarnya. (as/don)


Share to