Massa Aksi Minta KPU dan Bawaslu Jember Copot Oknum Penyelenggara Pilkada

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Wednesday, 13 Nov 2024 14:59 WIB

Massa Aksi Minta KPU dan Bawaslu Jember Copot Oknum Penyelenggara Pilkada

AKSI: Ratusan massa aksi yang menjebol pagar kantor Bawaslu Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Jurdil (AMP2J) melancarkan aksi, Rabu (13/11/2024). Mereka memprotes banyaknya indikasi pelanggaran oleh oknum penyelenggara di Pilkada Jember 2024.

Setelah menggeruduk kantor DPRD dan KPU, massa melurug kantor Bawaslu Jember. Bahkan, Pagar kantor Bawaslu Jember terlihat jebol usai ratusan massa memaksa masuk.

Mereka menyuarakan aspirasi masyarakat terkait pelanggaran yang dilakukan oleh oknum penyelenggara pemilu dari tingkat bawah. Awalnya, hanya ada temuan di beberapa desa. Namun, semakin hari menjadi sebuah tindakan masif di seluruh Kecamatan di Jember.

"Seperti salah satunya di Sumberbaru, ada yang namanya Jovita, yang terang-terangan mengajak masyarakat memilih paslon tertentu. Kita tahu, Jovita tidak lain adalah keponakan Ketua Bawaslu Jember," ucap Aidil Satria Putra, salah satu massa sari AMP2J.

Melihat hal itu, lanjut Aidil, masyarakat yang geram bersikap dan membentuk aliansi untuk melawan upaya kecurangan dalam gelaran Pilkada 2024. "Temuan kami, kecurangan ini dilakukan secara terstruktuk, sistematif dan masif (TSM). Mulai dari PPK, Panwascam, PPS, KPPS, bahkan pengawas TPS semua terlibat," tegasnya.

Temuan lainnya, kata dia, adalah adanya pertemuan yang diduga mengampanyekan salah satu paslon di salah satu rumah Ketua KPPS Jambearum beberapa waktu lalu. "Ini sudah kurang ajar. Ini sudah menjadi penghianat rakyat. Mereka harus sadar, mereka dibayar menggunakan uang rakyat, malah berkhianat," sambungnya.

Lebih lanjut, massa mendesak Bawaslu agar mencopot oknum yang telah terbukti melakukan pelanggaran, bukan hanya sebatas pemberian sanksi teguran. "Kami ingin Bawaslu memecat seluruh petugas yang terbukti ikut melakukan pelanggaran.  Kami butuh ekstraordinary treatmen dari Bawaslu, copot dan adili," katanya. 

Sementara, hingga berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak Bawaslu Jember.

Sebelumnya, massa aksi juga menggelar aksi serupa di kantor DPRD dan KPU setempat. Gerakan masyarakat ini merupakan buntut dari banyaknya temuan yang dilakukan oleh penyelenggara pilkada.

Saat di KPU Jember, massa ditemui Komisioner KPU Jember Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM Andi Wasis. Andi menyampaikan akan menindak oknum penyelenggara pemilu bila terbukti melakukan pelanggaran.

“Kalau ada yang terbukti di jajaran kami, maka akan kami tindaklanjuti. Kemudian sampai saat ini belum menerima bukti apapun, bila ada bisa kita tindak,” tegasnya sembari menaiki mobil aksi.

Keputusan penindakan, kata dia, kepada jajaran internal KPU tidak bisa dilakukan sendiri tetapi diputuskan bersama 5 orang lainnya. “Lembaga KPU ini keputusan dilakukan bersama 5 orang, bukan Andi Wasis sendiri. Jadi akan diputuskan secara kolektif kolegial,” katanya. (dsm/why)


Share to