Mengenal J-Penting Aksi, Tim Reaksi Cepat di Jember

Andi Saputra
Andi Saputra

Wednesday, 22 Feb 2023 12:48 WIB

Mengenal J-Penting Aksi, Tim Reaksi Cepat di Jember

VERIFIKASI: Kegiatan Verval Stunting J-Penting Aksi di Desa Kesilir, Desa Ampel, Desa Dukuhdempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Upaya penuntasan angka stunting masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkab Jember. Sebab, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, Kabupaten Jember berada di urutan pertama dalam prevalensi balita stunting, yakni mencapai 34,9 persen di Jawa Timur.

Merespons data Kemenkes tersebut, Pemkab Jember membentuk tim reaksi cepat. Tim ini diberi nama J – Penting Aksi yang merupakan akronim dari Jember Pusat Edukasi Dan Penurunan Stuntig, AKI, AKB, Dan Kemiskinan Ekstrim. Tim tersebut dibentuk pada Selasa (7/02/2023) lalu.

Tim bentukan Bupati Jember Hendy Siswanto ini beranggotakan 40 orang. Mereka berasal dari 16 organisasi perangkat daerah (OPD). Mereka yang tergabung dalam tim J-Penting Aksi diberi tugas utama pemutakhiran data dengan menyukseskan bulan timbang dan pengukuran pertumbuhan anak balita.

Selain pemutakhiran data dengan suksesi bulan timbang dan pengukuran pertumbuhan balita, tim J-Penting Aksi selama tahun 2023 juga ditugas untuk memberikan tambahan vitamin kepada balita yang masuk kategori kekurangan asupan vitamin.

Saat itu, Bupati Hendy mengatakan, hasil kerja tim J-Penting Aksi berupa data pemutakhiran dan data hasil pemantauan akan dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan strategi penurunan angka stunting berikutnya. “Best practice penanganan harus dipahami, treatment act seperti apa, nanti saya minta laporanya,” katanya.

Penurunan angka stunting tidak hanya mengandalkan kekuatan birokrasi. Pemkab Jember juga membuka pintu kepada organisasi masyarkat untuk menjalin nota kesepahaman (MoU) dalam rangka penurunan angka stunting.

Sementara ini, secara resmi dua lembaga swadaya masyarakat telah menjalin kerjasama. Keduanya adalah Yayasan Penguatan Partisipasi dan Kemitraan Indonesia (Yappika) dan Yayasan Prakarsa Swadaya Masyarakat (YPSM).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Koeshar Yudyarto, Selasa (22/02/2023) mengatakan, berdasar data SSGI internalnya langsung melakukan evaluasi dan telah menyusun sejumlah agenda penurunan angka stunting yang saat ini juga tengah menjadi perharian Kemenkes. “Kita sudah evaluasi besar-besaran. Soal itu (angka stunting, red),” katanya.

Dibentuknya J-Penting Aksi menjadi salah satunya. Di luar tugas mengintervensi tingginya angka stunting, tim J-Penting Aksi, sebagaimana kepanjanganya, juga bertugas mengintervensi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) serta kemiskinan ektrim yang terjadi di Jember.

Pasca dibentuk pada awal Februari 2023 lalu, lanjutnya, tim J-Penting Aksi telah banyak turun ke sejumlah Kecamatan maupun desa/kelurahan. Pihaknya berharap dari langkah tersebut, penurunan angka stunting di Kabupaten Jember bisa signifikan. (*/as/why)


Share to