JEMBER, TADATODAYS.COM - Mahasiswa aliansi Cipayung Plus Jember, Selasa (6/9/2022) sekitar pukul 10.30, turun jalan menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang telah ditetapkan pada Sabtu (3/9/2022) lalu. Dalam aksinya di depan gedung DPRD Jember, para mahasiswa menyatakan tujuh tuntutan.

Sebelum berangkat ke gedung DPRD Jember, mahasiswa berkumpul di double way kampus Unej. Setelah seluruh pendemo berkumpul, mereka berjalan kaki menuju bundaran DPRD.

Di bundaran DPRD, mahasiswa mulai berorasi. Aksi teatrikal dan pembacaan puisi turut mengisi aksi demonstrasi tersebut.  Tak lama setelah itu, mahasiswa memasuki halaman gedung DPRD Jember.

Selanjutnya, demonstran meminta masuk ke dalam gedung DPRD yang masih direnovasi. Karena tidak percaya, perwakilan demonstran melihat sendiri kondisi dalam gedung DPRD.

Lalu, koordinator lapangan David Rizal Firmansyah menyatakan tujuh tuntutan mahasiswa aliansi Cipayung Plus Jember. "Kami menuntut tujuh hal dalam demonstrasi kali ini," jelas aktivis GMNI ini.

Tujuh tuntutan itu adalah menolak kenaikan BBM dan tarif dasar listrik (TDL), mendesak pemerintah pusat untuk evaluasi BPH migas dan memberantas pemburu rente, tunda proyek strategis nasional (PSN) agar dialihkan ke subsidi BBM, reformasi perpajakan, mengajak masyarakat umum untuk mengawal kebijakan pusat, serta mengecam aparat yang represif di ruang demokrasi. (iaf/why)