3.109 KK Terdampak Banjir Dringu, Warga Khawatir Banjir Susulan

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Sunday, 10 Mar 2024 15:51 WIB

3.109 KK Terdampak Banjir Dringu, Warga Khawatir Banjir Susulan

TERGENANG: Sampai Minggu pagi, masih banyak rumah warga yang tergenang banjir. Mereka membutuhkan sedot air.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Banjir Dringu Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (9/3/2024) petang, berdampak parah. Sebanyak 3.109 Kepala Keluarga (KK) di 4 desa, terdampak banjir luapan Sungai Kedunggaleng itu.

Empat desa terdampak itu meliputi Kedungdalem, Dringu, Tegalrejo, dan Kalirejo.

Dalam pantauan tadatodays.com, pada Minggu (10/3/2024) sekira pukul 09.00, dampak banjir masih terasa di Kedungdalem. Beberapa tembok rumah dan pagar roboh. Lalu, perabotan rumah pun tertutup lumpur.

PERABOT: Sejumlah warga berusaha mengamankan perabotan rumahnya.

Warga sibuk membersihkan lumpur yang memasuki rumahnya. Mereka hanya bisa pasrah dan berusaha akibat terjangan banjir setinggi hampir 1 meter. Kendati demikian, mereka khawatir adanya banjir susulan seperti yang terjadi pada tahun 2021 lalu.

Lilik Setyowati, 43, warga Lapangan Contong, Desa Kedungdalem, membenarkan bahwa dinding rumahnya rusak. Sebagian perabotan hilang terbawa arus banjir. Ia berharap pemerintah setempat dapat mengantisipasi banjir.

Ia heran mengapa setiap tahun terjadi banjir. Menurutnya, banjir kali ini cukup parah. " Kalau bisa, sungainya bisa dikeruk atau diplengseng. Sudah 10 tahun lebih tidak dikeruk sungainya. Kerugian yang saya sendiri bisa lebih Rp 25 juta," ucapnya sambil membersihkan lumpur.

Selain Lilik, Sunadi, 59, mengaku jika cucunya menangis karena dirinya diminta untuk mengungsi dirumah anaknya di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan. Sebab mulai kecil, cucunya selalu bersama.

"Pengennya tetap kumpul. Nah, cucu saya melihat sendiri bangunan rumahnya roboh," katanya.

Sementara, petugas gabungan seperti BPBD, Tagana, TNI-Polri dan relawan tampak ikut berupaya membersihkan sisa lumpur di rumah-rumah warga dan sepanjang Jl. Daendles menggunakan ekskavator.

AMBROL: Pagar kuburan di Kedungdalem ambrol.

Selain itu, petugas juga mendistribusikan air bersih sesuai dengan permintaan warganya. Di sisi lain, petugas telah membangun posko, tenda dan dapur umum.

Bahkan, beberapa organisasi masyarakat juga ikut mendistribusikan makanan dan obat-obatan yang dikirimkan langsung ke warga yang terdampak. Ada pula warga yang membantu untuk proses menggalang dana di Alun-alun Kota Probolinggo.

Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarif mengatakan, dalam data yang tercatat ada 3.109 KK terdampak banjir. Rinciannya, Desa Kedungdalem 1.500 KK; Desa Dringu 1.050 KK; Desa Kalirejo 500 KK; dan Desa Tegalrejo 59 KK.

"Hasil evakuasi petugas, ada sekitar 40 orang yang mengungsi. Pada pagi hari tadi, ada 25 orang yang masih tinggal di posko pengungsian di kantor Kecamatan Dringu," katanya.

Oemar Sjarif mengatakan, pihaknya masih terus berupaya membantu warga terdampak. Selain evakuasi, juga mendistribusikan air bersih sesuai permintaan warga dan pembagian 1.000 sandbag.

"Yang jelas 1 truk tangki menampung air sekitar 5000-6000 liter," ucapnya.

Oemar Sjarif menyebutkan, berdasarkan ramalan cuaca dari BMKG, di kawasan pegunungan masih ada hujan ringan. Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, ada beberapa rumah dan pagar rusak. (agg/why)


Share to