DPRD Jember Singgung Dana Rp 1,1 M untuk Pesawat Cessna

Iqbal Al Fardi
Iqbal Al Fardi

Tuesday, 14 Mar 2023 17:26 WIB

DPRD Jember Singgung Dana Rp 1,1 M untuk Pesawat Cessna

GABUNGAN: RDP gabungan DPRD Jember untuk mengusut mandeknya trayek Jember-Surabaya dengan pesawat terbang Cessna, Senin (13/3/2023)

JEMBER, TADATODAYS.COM - Ada dana Rp 1,1 miliar yang disorot saat DPRD Jember menggelar rapat dengar pendapat (RDP) gabungan, Senin (13/3/2023), untuk mengusut mandeknya penerbangan dari Bandara Notohadinegoro Jember trayek Jember-Surabaya dengan pesawat terbang Cessna. Dana Rp 1,1 miliar itu adalah aliran dana gelontoran Bank Jatim.

Menurut Sekretaris Komisi B David Handoko Seto, sebelumnya pihaknya sudah meminta berkas Memorandum of Understanding (MoU) atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bank Jatim dan PT Amaya Alam Semesta (AAS). “Namun, hingga hari ini tidak terpenuhi karena ada mekanisme tersendiri dari Bank Jatim,” ungkapnya kepada tadatodays.com.

Pihaknya pun membiarkan hal itu karena tidak mempunyai kewenangan untuk memaksa. “Saya yakin jika ada penyimpangan, aparat penegak hukum pasti bergerak, dan mereka punya hak untuk upaya pemaksaan seperti penyitaan dokumen,” jelasnya.

Menurutnya, kerjasama Bank Jatim dengan PT AAS itu seyogianya berjalan tiga bulan, terhitung sejak Januari 2023. Namun kenyataannya, pesawat itu berhenti beroperasi sejak 10 Februari 2023 lalu.

Atas hal itu, Davin menilai, terdapat wanprestasi jika melihat rencana kerjasamanya. “Hanya jalan sebulan. Ada kesalahan yang tidak terprediksi, sehingga pesawat tidak bisa melaksanakan kontrak kerjasama yang dilakukan PT Amaya,” ungkapnya.

Selain itu, David mengungkapkan, pihaknya membaca terdapat kejanggalan lain berupa miskomunikasi antara pemkab, PT AAS dan Bank Jatim. “Kalau memang ditangani aparat penegak hukum kami dorong untuk ini terang benderang,” jelasnya.

Isu yang beredar, dana sebesar Rp 1,1 miliar tersebut menggunakan dana deviden. Namun dalam rapat itu, Kepala Bank Jatim Cabang Jember Wawan Budi Rachmanto mengungkapkan bahwa dana tersebut bukan deviden. “Untuk tahun ini pun deviden belum dibagikan karena kami belum melakukan RUPS,” ungkapnya saat rapat.

Dana tersebut, lanjutnya, digunakan untuk kegiatan promosi. Wawan menjelaskan bahwa dana itu berbentuk intangibel untuk citra perusahaan. “Adanya logo Bank Jatim yang nempel di pesawat sudah pasti nilai Bank Jatim akan lebih tinggi,” katanya.

Sementara itu, Direktur Umum PT AAS Eko Rohmat Ferdiansyah menjelaskan, pihaknya adalah general kontraktor secara badan hukum. Sedangkan, pesawat terbang Cessna itu milik maskapai penerbangan Dimonim Air.

Hingga saat ini, Eko menjelaskan, logo Bank Jatim itu masih menempel di badan pesawat. Namun, saat ini pesawat tersebut sedang beroperasional di Kalimantan. “Walaupun tidak tiga bulan (beroperasi di Jember, red), logo itu tetap nempel di pesawat,” ungkapnya.

Sementara itu, David menrespons, apa gunanya promosi Bank Jatim di Kalimantan. “Pak Bank Jatim, kenapa kalau promosi itu sama-sama ngeluarkan duit, taruh saja di lin kuning atau bus jurusan Jember-Surabaya,” sindirnya. (iaf/why)


Share to