Perbaikan Jalur Gumitir Capai 27 Persen, DPRD Dorong Selesai sebelum 24 September

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Friday, 15 Aug 2025 18:49 WIB

Perbaikan Jalur Gumitir Capai 27 Persen, DPRD Dorong Selesai sebelum 24 September

PERBAIKAN: Proses pengerjaan perbaikan jalur Gumitir yang baru mencapai 27 persen.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Perbaikan jalan nasional di Jalur Gumitir, Kabupaten Jember, masih terus berjalan. Hingga 8 Agustus 2025, pekerjaan jalur penghubung Jember-Banyuwangi itu baru mencapai 27 persen. DPRD Jember mendesak pelaksana proyek untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari jadwal kontrak 24 September mendatang.

Anggota Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto menyebut jumlah titik bor pile bertambah menjadi 60 setelah ditemukan kerusakan tambahan. Meski begitu, ia berharap target penyelesaian bisa dimajukan.

“Dampak ekonomi dan akses transportasi di jalur ini sangat besar. Kami berharap sebelum 24 September, jalur sudah bisa dibuka penuh, tanpa sistem buka-tutup,” kata David saat meninjau lokasi pada, Jumat (15/8/2025).

Untuk titik kedua, kata dia, yang sempat diusulkan mendadak karena kondisi jalan sudah ambrol separuh, David menyebut pengerjaannya juga sedang berjalan dengan dukungan anggaran pusat. “Di sana ada 15 bor pile, masing-masing sedalam 15–17 meter,” tambah politisi Nasdem itu.

Nilai proyek perbaikan di titik utama Jalur Gumitir mencapai Rp 15 miliar. Pemkab Jember dan pihak terkait terus mendorong percepatan agar jalur strategis ini segera kembali normal demi kelancaran distribusi barang dan mobilitas warga.

Sementara, Pelaksana proyek dari PT Rajendra Pratama Jaya, Andre Pandora, menyampaikan bahwa dari total 55 titik bor pile yang direncanakan awal, saat ini sudah terpasang 53 titik. “Kekurangan dua titik kemungkinan selesai hari ini. Ada tambahan lima titik lagi di kedalaman 27 meter,” ujarnya.

Andre menjelaskan, percepatan dilakukan dengan menambah armada alat berat. Semula hanya satu unit forklift, kini ditambah menjadi dua unit bor pile untuk mempercepat progres. “Dengan dua alat bor pile, sehari bisa menyelesaikan empat titik pengeboran sekaligus pengecorannya,” sambungnya.

Untuk mempercepat pekerjaan, kata dia, pihaknya melakukan pengerjaan dilakukan sejak pukul 08.00 pagi hingga larut malam, bahkan kerap berlanjut hingga pukul 01.00 atau 02.00 dini hari. Kendala terbesar di lapangan adalah cuaca.

"Kalau hujan, risiko longsor tinggi karena posisi bor pile di pinggir tebing. Saat hujan deras, alat harus dipindahkan ke lokasi aman,” ungkapnya. (dsm/why)


Share to