Simpang Empat Argopuro Bakal Dibatasi, DPRD Jember Bahas Rencana Atasi Macet

Dwi Sugesti Megamuslimah
Thursday, 03 Jul 2025 11:59 WIB

Ketua Komisi C DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo
JEMBER, TADATODAYS.COM - Komisi C DPRD Jember menyoroti persoalan kemacetan di kawasan perkotaan Jember. Komisi C mengusulkan pembatasan akses di Simpang Empat Argopuro, Kelurahan Kaliwates Kidul, Kecamatan Kaliwates.
Ketua Komisi C DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo mengatakan rencana pembatasan ini bertujuan memecah kepadatan arus lalu lintas di jalur menuju pusat kota. Khususnya di Jalan Gajah Mada yang kerap padat pada jam sibuk.
“Kalau nanti diberlakukan, pengendara dari Jalan Gajah Mada tidak bisa langsung ke Jalan Argopuro. Mereka diarahkan ke Jalan Imam Bonjol atau Jalan Hayam Wuruk,” jelas Ardi, Kamis (3/7/2025).
Akses dari Jalan Argopuro sendiri nantinya hanya bisa ke Jalan Gajah Mada. Menurut Ardi, gagasan pembatasan jalur itu muncul dari aspirasi warga yang resah dengan kemacetan, serta kajian pihak kampus dan instansi transportasi.
“Macet paling parah pada pagi sekitar pukul 06.30–08.00 WIB dan sore pukul 16.00–17.30 WIB. Kita coba atur dengan pembatasan akses di Simpang Empat Argopuro,” ujarnya.

Ardi menuturkan wacana ini sudah disiapkan sejak September–Oktober 2024, tapi pelaksanaannya menunggu kajian lengkap dari kepolisian, akademisi, hingga Dinas Perhubungan.
Saat ini Komisi C sedang menggencarkan sosialisasi ke masyarakat. Rencananya, akan dipasang tanda peringatan di titik-titik strategis dan penerapan aturan ini diawasi tim gabungan. “Kita mulai dengan memberi informasi ke masyarakat. Akan ada penanda khusus di lokasi,” terang Ardi.
Ia menegaskan jalur alternatif juga akan disiapkan agar kendaraan tidak menumpuk. Fasilitas putar balik akan dibuat demi menghindari kemacetan baru. “Ada jalur pengganti dan area putar balik. Jadi kita pastikan tidak terjadi penumpukan kendaraan,” tegas legislator Partai Gerindra itu.
Ardi menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Bina Marga, Cipta Karya, polres, hingga akademisi karena status jalan itu merupakan jalan nasional. “Kita ingin pembatasan ini bisa jadi solusi jangka panjang untuk kemacetan di kota,” katanya. (dsm/why)

Share to
 (lp).jpg)