DPRD Jember Desak BPJN Kaji Ulang Rencana Penutupan Total Jalur Gumitir

Dwi Sugesti Megamuslimah
Wednesday, 02 Jul 2025 18:14 WIB

JEMBER, TADATODAYS.COM - DPRD Jember meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) melakukan kajian ulang terkait rencana penutupan total Jalur Gumitir mulai 24 Juli 2025. Sebab, penutupan penuh dinilai akan menimbulkan dampak luas, terutama pada sektor transportasi dan perekonomian Jember-Banyuwangi.
Anggota Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto mengatakan, pihaknya akan memanggil BPJN untuk meminta penjelasan resmi mengenai rencana tersebut. Menurutnya, penutupan total jalur nasional penghubung Jember–Banyuwangi tidak bisa dilakukan tanpa perhitungan matang.
“Kami minta itu dikaji ulang untuk penutupan total, karena pasti akan berdampak kepada transportasi di Kabupaten Jember dan Banyuwangi pada khususnya,” tegas David, Selasa (2/7/2025).
David merinci, penutupan total diprediksi menghambat distribusi bahan bakar minyak (BBM), gas, logistik, hingga bahan bangunan untuk proyek infrastruktur. Selain itu, akses pendidikan juga terdampak karena ada pelajar yang setiap hari melintasi jalur tersebut.
“Ini tidak hanya sekadar orang tidak bisa lewat. Pengiriman BBM, gas, material bangunan akan terhambat. Belum lagi anak-anak sekolah yang dari Gumitir ke Kalibaru atau sebaliknya, ini jadi persoalan tersendiri,” ujarnya.

Dari sisi ekonomi, David memperkirakan biaya distribusi barang akan naik signifikan. Contohnya, pedagang sayur dari Banyuwangi yang biasa mengirim ke Jember tepat waktu, terpaksa memutar jauh sehingga waktu pengiriman lebih lama dan ongkos operasional membengkak. Hal itu berpotensi memicu kenaikan harga di pasar.
“Dalam sektor ekonomi dipastikan nanti juga akan ada dampak pada perubahan harga. Cost operasional naik, harga barang bisa naik,” jelas politisi Partai Nasdem itu.
Komisi C juga berencana meminta Bupati Jember untuk memfasilitasi pertemuan bersama BPJN guna membahas solusi. David menegaskan jika penutupan tidak dapat dihindari sama sekali, Komisi C mendorong agar pekerjaan konstruksi dipercepat.
“Kalau memang itu tidak bisa dihindari sama sekali, ya kami minta pembangunannya minimal dipercepat. Jangan sampai nutup selama itu,” katanya.
Terkait opsi sistem buka tutup, kata dia, perlu ada kajian teknis lebih detail mengingat kondisi jalur Gumitir yang melintasi hutan dengan tebing dan jurang di kiri kanan. “Makanya kami butuh kajian. Ini satu-satunya jalur dan proyek nasional, jadi harus hati-hati,” ujar David. (dsm/why)

Share to
 (lp).jpg)